Rabu, 22 Juli 2020

Tempat Wisata Sejarah Di Sumatera Barat: Tempat Menarik Sepanjang Masa Kesukaan Para Turis Dunia

Tempat wisata sejarah di Ranah Minang Sumatera Barat tersebar dari mulai kota Padang, Bukittinggi, Batusangkar, dan Sawahlunto. Keempat kota krusial pariwisata di Sumatera Barat ini telah menjelma sebagai lokasi terbaik buat menghabiskan masa liburan anda dengan kilas kembali sejarah yg akan terekam sepanjang generasi tidak akan pernah lekang dengan waktu. Pastikan daftar wisata tempat sejarah ini sangat penting buat melihat perjalanan Ranah Minang yang adalah bagian menurut Indonesia ini mempunyai pesona fenomenal & wajib masuk pada itinerary trip cuti masa liburan berikutnya. Apa saja wisata sejarah yg terdapat pada nagari Bundo Kanduang ini?, berikut penjelasannya:

WISATA SEJARAH KOTA PADANG.

Ada beberapa objek wisata sejarah yg terdapat disekitar kota Padang yang pastinya sangat dekat berdasarkan pusat kota:

#1. Padangsche Spaarbank.

Poto oleh: meindraahadita.wordpress.com

Sekarang ini sudah ditetapkan banguan kuno bersejarah di kurang lebih Sungai Batang Arau tepatnya di daerah Muaro Padang terdapat loka wisata yang sudah masuk cagar budaya sejarah Sumatera Barat yg dilindungi. Saat kini ini sekitar 74 bangunan bersejarah yg terdapat pada sana dan seluruh bangunan ini pada masa zaman kolonial penjajahan Belanda menjadi kota ekonomi terkini menggunakan aktifitas perdagangan dan bongkar muat barang penting sudah dilakukan pada kota Padang. Inilah gedung yang sangat fenomenal telah lebih berdasarkan seabad ini dan masih ada sampai sekarang dan wajib masuk dalam itinerary perjalanan wisata anda.

#2. Masjid Muhammadan.

Poto oleh: infosumbar.net

Tempat bersejarah yang masih ada hingga kini ini adalah loka ibadah penduduk orisinil lokal yaitu agama Islam. Sudah terdapat lebih kurang tahun 1843 ini & sebagai loka berkembangnya kepercayaan & kegiatan lainnya pada zaman penjajahan Belanda. Tidak hanya itu saja, masjid ini mempunyai keunikan dari arsitektunya adanya dampak budaya India yang memang dibangun dari komunitas muslim India saat itu & sampai sekarang ini terdapat etnis India yg bermukin di kota Padang. Mayoritas gedung masjid didominasi menggunakan cat rona putih & hijau ini kini ini masih digunakan menjadi tempat ibadang & kegiatan keagamaan. Jadi tempat bersejarah sangat dekat menggunakan pusat kota Padang tepatnya pada Jl. Pasa Batipuah, Pasa Gadang Padang Selatan, Padang.

#3. Museum Bank Indonesia {De Javasche Bank}.

Poto oleh: en.wikipedia.org

Tidak hanya Padangsche Spaarbank saja yg terdapat pada zaman penjajahan Belanda, ternyata ada De Javache Bank yg beroperasi pada ketika itu menjadi cara buat menaikkan bepergian arus masuk keluar uang yg relatif akbar dalam ketika itu. Gedung ini sudah mulai beroperasi kurang lebih tahun 1864 yg pejabat yang bekerja dalam saat merupakan A.W Verkouteren, sebagai Direksi. Sekian usang beroperasi memang sangat mendukung kegiatan ekonomi penjajahan kolonial Belanda pada saat dan sebagai bank yang sangat krusial. Setelah Jepang masuk gedung bank ini diambil alih & pernnah berubah menjadi Nanpo Kaihatsu. Dengan berjalanannya waktu, gedung ini telah ditetapkan lebih kurang tahun 1977 menjadi kegiatan museum perbankan yang dikelola sang Bank Indonesia Cabang Padang. Lokasinya sangat dekat menggunakan Jembatan Siti Nurbaya tepatnya pada Jl. Batang Arau No 60, Padang.

#4. Masjid Raya Ganting.

Poto oleh: wikiwand.com

Termasuk gedung bersejarah yang ada pada kota Padang ini berada di kelurahan Ganting Padang Timur. Masjid yg sangat fenomenal ini hingga sekarang masih digunakan aktifitas keagaaman penduduk lokal & para turis muslim seluruh dunia. Sejarah telah mencatat masjid ini pernah mengungsi ke masjid ini waktu masa kemerdekaan Republik Indonesia. Kilas sejarah masjid bersejarah ini memang ada berbagai versi, berdasarkan Abdul Baqir Zein pada sebuah buku yang berjudul Masjid-masjid Bersejarah di Indonesia telah berdiri dari tahun 1700 yg awalnya lokasi berdirinya di lebih kurang kaki Gunung Padang, dipindahkan ke tepi sungai Batang Arau. Dengan berjalannya waktu dan waktu Belanda akan membuka Teluk Bayur atau Emma Haven sebagai pelabuhan krusial saat itu sebagai aktifitas perdagangannya makan Masjid Ganting dipindahkan ke lokasi sekarang. Awal bangunan sangat minim hanya atap rumbia saja, dan mulai diperbaiki lebih kurang tahun 1805.

Lain lagi versi menurut Dinas Kebudayaan & Pariwisata, Masjid Ganting ini dibangun lebih kurang tahun 1805 sebagai awal Masjid Kampung Gantiang menggunakan memakai batu dan dinding yg memperkokoh bangunan mesjid diplester dengan tanah menggunakan atap yg sangat unik berundak-undak.

#5. Museum Adtyawarman.

Poto oleh: id.wikipedia.org

Masih berada di pusat kota Padang ini adalah museum krusial buat melihat istiadat istiadat Ranah Minang. Nama Adtyawarman diambl menurut salah satu nama Raja Malayapura yang bertahta sekitar abad 14. Bangunan ini telah masuk loka bersejarah yg menyimpan koleksi menggunakan kategori penting seperti: biologika, etnografika, arkeologika, historika, geografika, filologika, keramologika, dll. Koleksi ini mampu terlihat perjalanan norma budaya yg terdapat di Ranah Minang.

#6. Gedung Balai Kota Padang.

Poto oleh: mapsights.com

Tempat wisata sejarah lainnya juga berada pada kota Padang merupakan gedung Balai Kota menjadi bangunan yg dipakai sebagai aktivitas pemerintahan dalam zaman kolonial Belanda ini tentu menjadi representatif sekali dan memberikan kegiatan pemerintahan, bangunan yang telah dibangun kurang lebih tahun 1928 ini dan selesai kurang lebih tahun 1936 ini telah dapat ditempati. Arsitekturnya adalah Thomar Karsen dengan gaya Art Deco khas sangat unik & bisa langsung dikenali. Terletak pada Jl M. Yamin Padang Barat Padang ini telah menjadi objek wisata bangunan sejarah penting yg harus anda kunjungi waktu berada di kota Padang.

WISATA SEJARAH DI KOTA BUKITTINGGI.

Kota yang sangat fenomenal ini tentu banyak terdapat tempat wisata sejarah sampai kini masih terlihat megah. Memang Bukittinggi menjadi kota pariwisata ini berubah menjadi sebagai daya tarik paling akbar pada Sumatera Barat sebagai tempat buat menghabiskan ketika liburan di trend perlop berikutnya. Jangan galat, keistimewaan ini ada beberapa loka wisata sejarah yang nir akan pernah lekang dengan waktu. Berikut rekomendasi loka wisata sejarag yg terdapat pada kota Bukittinggi:

#7. Jam Gadang Bukittinggi.

Poto oleh: hariansinggalang.co.id

Siapa yang tidak mengenal Jam Gadang Bukittinggi sebagai landmark krusial pada kota Bukittinggi. Jam yg sangat fenomenal ini tentu menaruh nuanasa magis sebagai magnet paling primer di pariwisata. Wisata tempat sejarah yg sampai saat kini ini masih terjaga & masih terawat ini telah terdapat sejak zaman penjajahan kolonial Belanda & mesin penggeraknya hanya terdapat 2 di dunia, satunya pada Inggris Jam Big Ben dan satunya lagi Jam Gadang Bukittinggi. Pastikan anda memasukan Jam Gadang sebagai loka penting pariwisata anda pada Sumatera Barat.

#8. Lobang Jepang.

Poto oleh: cinegrappler.blogspot.com

Wisata sejarah lainnya adalah sebuah bunker yang dibuat di zaman penjajahan Jepang saat masuk pada kota Bukittinggi, Bangunan bunker atau lobang ini berada di sentra kota Bukiitinggi & aksesnya sangat dekat berdasarkan Jam Gadang. Bunker ini dipakai oleh Jepang untuk mempertahankan eksitensinya menggunakan menciptakan lobang buat pertahanan dan serta shelter kemiliterannya. Kilas sejarah bahwa bunker ini dikerjakan sang orang Indonesia dari daerah lain seperti di Jawa, Makassar, & lainnya supaya tidak diketahui lantaran proyyek misteri mereka. Sekarang ini masih berdiri kuat dan kokoh & menjadi wisata paling dicari sang para turis untuk melihat kekohonan gedung ini sepanjang masa.

#9. Benteng Fort De Kock.

Poto oleh: flickr.com/photos/runningralph/22789167455/

Benteng Fort de Kock merupakan sebuah benteng peninggalan zaman kolonial Belanda yg berada pada kota Bukittinggi. Kilas sejarah bahwa benteng ini dibangun sekitar tahun 1825 sang Capt Bouer. Benteng ini terletak di bukit Jirek menjadi loka pertahanan mereka menurut gempuran rakyat Minangkabau saat terjadinya perang Paderi lebih kurang tahun 1821-1837. Disekitar benteng ini masih terlihat meriam antik sekitar abad 19. Dengan berjalannya berubah menjadi objek wisata Benteng Fort de Kock.

Kilas Perang Paderi: 1821 - 1837.

Sejak terjadinya pertarungan antara kaum norma dan kaum agama waktu itu nagari pada kurang lebih Bukittinggi dijadikan pusat pemerintahan sang Belanda. Sekitar tahun 1825 Belanda menciptakan sebuah benteng buat pertahanan mereka yg kini masih dapat dipandang sang para turis bernama Fort de Kock. Sebagai pertahanan buat keberadaan mereka & menjadi sentra pemerintahan ini jua sebagai tempat istirahat opsir Belanda yang ketika tersebut masih dalam daerah jajahan mereka.

Fort de Kock merupakan lambang bahwa Belanda telah menguasai Sumatera Barat dalam waktu itu. Benteng ini sebagai pertanda ekspansi kekuasaan Belanda menurut beberapa wilayah lain yg ada pada Sumbar seperti Agam, Bukittinggi, & Pasaaman. Dengan adanyan permasalahan internal antara kaum norma dan kaum kepercayaan Islam ini lah Belanda mengambil kesempatan sebagai akibatnya ada Perang Paderi yang relatif usang. Jadi bisa dikatakan bahwa benteng Fort de Kock menjadi sebuah bukti atau saksi pertempuran antara kaum norma & kaum kepercayaan Islam.

WISATA SEJARAH BATUSANGKAR.

Di wilayah Batusangkar anda jua sanggup menikmati wisata sejarah yg tentu sangat dikenal baik dikalangan turis dunia & penduduk lokal. Wisata ini sudah masuk pada daftar itinerary bepergian krusial yang nir akan pernah terlewatkan. Memang dengan wisata sejarah ini kita seluruh bisa melihat perjalanan sejarah tersebut menjadi sebuah pelajaran & cerminan peradaban sebuah nagari yg nir akan pernah lekang menggunakan waktu.

#10. Istana Baso Pagaruyung.

Poto oleh: goodnewsfromindonesia.id

Saksi sejarah yang masih ada sampai kini walaupun hanya replika Istana Kerajaan Pagaruyung masih bisa ditinjau menggunakan keunikan desain & arsitektur unik bagonjong spesial Minangkabau. Traveler seluruh global akan melihat beginilah kerajaan yg terdapat pada Sumatera Barat mempunyai peradaban budaya yang sangat tinggi dan sebuah fenomena sejarah yang akan selalu ingin diketahui. Kerajaan Pagaruyung ini runtuh semenjak terjadinyan Perang Paderi. Perang Paderi yg terjadi dalam waktu itu sebagai awal kerajaan runtuh. Dengan replika ini dapat dipandang suasana rumah gadang seseorang raja dan beberapa infrastruktur yg ada disekitar menjadi sebuah loka terbaik buat melihat sejarah pada Minangkabau.

WISATA SEJARAH SAWAHLUNTO.

Daerah Sawahlunto juga memiliki wisata loka sejarah yang bisa mengisi seluruh itinerary bepergian anda. Sawahlunto merupakan wilayah pembuat Batu Bara terbaik yg pernah terdapat dikelola sang zaman kolonial Belanda waktu itu dan masih meninggalkan jejak sejarah yg masih terjaga dan masuk pada cagar budaya yang dilindungi. Wisata sejarah ini berupa infrastruktur pertambangan, tempat tambang, hingga museum ransum yg sangat fenomenal bagi turis seluruh global.

#11. Silo.

Poto oleh: sawahluntomuseum.wordpress.com

Merupakan tempat meletakan batu bara yg siap diolah di pabrik batu bara. Berupa bangunan dari semen ukuran besar mirim dengan cincin sumur yang menjulang tinggi. Silo ini masih terlihat kentara & bertanda bahwa saat itu masih tingginya aktifitas tambang batu bara yg dilakukan Belanda buat potensi ekonomi ekspor. Hasil pengolahan batu bara ini akan dibawa ke kota Padang menggunakan kereta barah.

#12. Museum Kereta Api Sawahlunto.

Poto oleh: pecintawisata.wordpress.com

Jangan lupa mengunjungi museum kereta api yg ada di Sawahlunto yang masih ada lokomotif pengangkut batu bara yg digunakan zaman Belanda sampai ke Teluk Bayur. Penduduk lokal menyebutnya Mak Itam yg masih terawat walau kini sudah sangat sporadis dipakai & masuk museum turis mampu melihat jejak sejarah yg ada di Sawahlunto sebagai kota tambang pada saat itu.

#13. Tambang Batu Bara Mbah Soero.

Poto oleh: asiawisata.com

Dengan tambang batu bara yg terbaik pada Sawahlunto ada tambang yang sangat poly menyita perhatian para traveler seluruh dunia. Sejarah ini permanen akan terjaga sepanjang masa menjadi saksi sejarah yg sanggup terlihat dan sebagai andalan pariwisata di Sawahlunto. Tambang batu bara ini dibangun semenjak zaman kolonial penjajahan Belanda yang tentu terdapat rahasia berada cerita memilukan dan sangat merinding mendengarnya.

Lokasi letaknya di sentra kota Sawahlunto, bernama Mbah Soero yg diambil nama dari seorang penambang yg sangat disegani sang pekerja tambang dalam waktu itu karena beliau sangat pekerja keras dan memiliki keuletan tinggi sehingga memiliki jiwa pantang menyerah. Menurut cerita dari petugas yang menjaga tambang ini bahwa jalur tambang yg terdapat ada sampai puluhan kilometer tetapi hanya lebih kurang 186 meter saja yg disediakan buat menunjang pariwisata sejarah. Dan hanya dibuka buat umum menggunakan telah dilengkapi menggunakan fentilasi udara, penjelasan, sampai perlindungan pegangan tangan dan tanga buat naik dan turun.

Tambang batu bara ini sudah dimulai dari tahun 1898-1930, lubang inilah yang digunakan sang Belanda buat melakukan tambang batu bara terbaik. Terbaik tambangnya hasilnya nir terbaik buat penduduk Sawahlunto ketika itu. Bahkan kisah yang sangat mengerikan & tentu sangat perih mendengarnya. Penambang pribumi yg menambang tentu berada dalam lubang ini, mereka dirantai & diperkerjakan secara paksa. Rantai terpasang pada kaki dan leher & jumlahnya terdapat ratusan. Bekerja siang malam dn nir diberikan makan yang tidak layak. Apabila mendapatkan kuliner ya harus kerja keras & terus bekerja.

Apabila ada pekerja tambang yang mangkat saat melakukan tambang akan dikubur ditimbun begitu saja bahkan terdapat diselipkan pada dinding lunbang tambang. Terungkap cerita ini ketika lubang tambang Mbah Soero ini dibuka pertama kali dan dibangun kembali masih poly terlihat tengkorak insan ditemukan yg diyakini jenazah menurut para pekerja rantai yang tertimbun pada pada lubang ini.

Saat anda berkunjung ke lokasi tambang ini anda cerita berupa cuplikan foto yang berhasil pada hadirkan pada bagian lobi yg tentu anda sanggup menerima cerita yg sangat lengkap mengenai lubang tambang ini. Untuk masuk ke dalam anda harus mengikuti peraturan & wajib menggunakan perlengkapan yg disediakan oleh pengelola.

#15. Museum Gudang Ransum Tambang Batu Bara Sawahlunto.

Poto oleh: iyakan.com

Komplek yang berisikan loka dapur akbar umum saat itu yg digunakan menjadi loka masak buat para pekerja tambang dan tempat tinggal sakit yg terdapat di Sawahlunto. Menurut sejarah Gudang Ransum ini dibangun lebih kurang tahun 1918 di zaman penjajahan Belanda. Tentu sebuah dapur dilengkapi menggunakan beberapa infrastruktur berupa 2 gudang akbar dan steam generator sebagai loka buat memasak menjadi tungunya. Untuk memasak kuliner hampir tiga.900 kg beras setiap hari ini diperuntukan buat para pekerja tambang & kebutuhan publik tempat tinggal sakit dan lainnya. Dapur ini nir bisa terlepaskan dari aktivitas tambang yg ada di kota Sawahlunto & pastinya pada ketika itulah telah ada loka masak yg begitu besar menggunakan teknologi yang sudah sangat tinggi untuk membangun kuliner kompleks pertambangan yg cukup akbar.

Baca pula:

Tips Cara Liburan Traveling Ke Bukittinggi Sumatera Barat Untuk Pertama Kali: Tahap Sangat Praktis Diikuti Serta Lengkap