Selasa, 30 November 2021

Sejumlah Kawasan Di Kota Samarinda Masih Alami Banjir

“Lahan-lahan di Kaltim dikepung oleh tambang, tanah-tanah dikupas untuk real estate dan properti yang semestinya merupakan daerah tangkapan air. Masing-masing rumah seharusnya memiliki biopori, dan ramah lingkungan,” katanya. Sementara di Kelurahan Gunung Lingai, pada kawasan yang tidak terlalu dalam, anak-anak memanfaatkan jalan raya yang dipenuhi air tersebut untuk belajar berenang dan sebagian dari mereka bermain ketangkasan bola tangan. Banjir yang mengepung Kota Samarindadi awal pekan baru mulai surut pada Jumat lalu. “Mobil yang Kami tumpangi sampai putar balik saat melewati Jalan Pemuda, karena warga di sana memberitahu bahwa banjir cukup dalam dan tidak bisa dilewati mobil,” ujar Gheffin, warga Kelurahan Mugirejo. “Longsor di kawasan Gunung Kapur menimpa rumah warga. Untuk sementara tidak ada kejadian pohon, reklame atau pohon tumbang,” ujar Joko. BPBD Samarinda telah menyiapkan enam unit perahu karet dan fiber untuk mengevakuasi warga yang ingin berpindah ke tempat penampungan.

BPBD) Kota Samarinda, Hambali, mengatakan banjir di Kalimantan Timur terjadi karena imbas hujan deras di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Pantauan merdeka.com, air yang menggenangi jalan berwarna kecokelatan bercampur lumpur dengan ketinggian berkisar cm. Tidak sedikit warga pengendara roda dua dan roda empat mengalami mati mesin lantaran nekat menerobos banjir. Pantauan merdeka.com, banjir juga merendam ruas kawasan bisnis Jalan Ahmad Yani I dan Ahmad Yani II, simpang empat Jalan KH Hasan Basri, serta simpang empat Lembuswana.

“Rusaknya ruang sungai atau daerah aliran sungai yang meliputi gunung, bukit, lembah, rawa, dan titik yang paling dekat dengan sungai, yakni rivarian,” ujar Misman. “Ketinggian air mencapai 60 cm di jalan ditambah arus deras membuat berapa pengendara roda dua bahkan terjatuh akibat derasnya air,” kata Harpiah. Hal itu disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Kabupaten Badung dari pukul 12.00 Wita. Ia melanjutkan, walaupun air sudah merendam permukiman, sejumlah warga Perumahan Bengkuring, salah satu wilayah terdampak, Kelurahan Sempaja Timur, memilih bertahan di rumah. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali, di Samarinda, Rabu, 20 Oktober 2021. BPBD Kota Samarinda bersama unsur TNI-POLRI, disdamkar, relawan dan tim gabungan lainnya berupaya melakukan penanganan darurat.

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang hari yaitu Samarinda, Mataram, dan Kupang. Sedangkan wilayah dengan potensi hujan disertai kilat atau petir pada malam hari yaitu Samarinda, Bandar Lampung, dan Semarang. Selain banjir, lanjut Joko, hujan yang mengguyur dengan intensitas sedang dan lebat tersebut juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, seperti di Jalan Gunung Kapur II, Gang, sehingga tanah longsor ini menimpa rumah Suroso. Total korban pun bertambah menjadi 3.656 jiwa dari 1.310 KK yang tersebar di 26 RT dengan 915 rumah terendam banjir.

Seperti, mengerahkan 2 unit truk dalmas, truk serbaguna dan 7 unit perahu fiber untuk mobilisasi evakuasi warga. Tim gabungan juga berupaya mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak. Ilustrasi pekerja menarik samarinda perahu yang disewakan untuk mengangkut warga korban banjir di wilayah Samarinda. Selain musim hujan, BMKG juga mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya fenomena La Nina yang telah terdeteksi dengan intensitas lemah.

Sementara itu Uje warga jalan DI Panjaitan mengaku genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 06.30 WITA dengan ketinggian 60 cm di dalam rumah. Dari pantauan hingga sore tadi, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Dari pantauan hingga Rabu sore, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat. Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat antara lain Sulawesi, Nusa Tenggara timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Dia mengatakan petugas BPBD dibantu oleh aparat kepolisian dan TNI beserta relawan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir. Sejumlah tempat telah disiapkan untuk evakuasi para korban banjir di antaranya Masjid Al Muhajirin sudah ada 85 jiwa, Masjid Darussalam 20 jiwa, posyandu 10 jiwa dan rusun 30 jiwa. Berdasarkan pantauan BMKG, Kota Samarinda berpotensi mengalami hujan hingga Minggu (24/10) mendatang. Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan Timur, BMKG menginformasikan peringatan dini potensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat/petir di wilayah Kelay, Long Bagun, Long Apari, Karangan, Pulau Derawan, Sandaran dan Muara Wahau. Dia berharap, baik pemkot, Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV, tahun depan kembali menyeriusi penanganan sistem drainase di Jalan DI Panjaitan. Langkah utamanya, melanjutkan pembebasan lahan dan pembangunan drainase di Jalan DI Panjaitan.

Di sana, Hasbi bersama 5 orang rekannya bermain di salah satu pohon durian yang sudah ditebang. Hal ini diungkapkan seorang warga sekitar, Sabil Husein, yang turut mencari Hasbi. Kendati begitu, kata Muji saat ini genangan air sudah menyusut dan sudah bisa dilintasi. Namun Unit Penyelenggara Bandar Udara memastikan jadwal dan rute penerbangan tak terganggu. Karena banjir hanya merendam akses masuk dari pintu gerbang menuju terminal bandara. Diketahui, pengerjaan proyek drainase bawah tanah tersebut memiliki pagu anggaran senilai Rp 6,6 miliar.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, ketiga proyek itu menelan biaya keseluruhan hingga sekitar Rp 208 miliar. Tampak pula sejumlah warga yang mengungsi di daerah agak tinggi dan mereka bergerombol. Rata-rata dari mereka menumpang mengisi baterei ponsel dari listrik di salah satu ruko yang tutup, namun kabel listriknya disalurkan ke teras ruko. “Air terus naik dan hingga Jumat siang belum surut, padahal biasanya jika selesai hujan air juga ikut turun,” kata Uje.

Oleh karena itu, BPBD Kota mengingatkan masyarakat yang tinggal di tepi sungia karang Mumus seperti Lempake, Perumahaan Bengkuring dan Griya Mukty harus tetap siaga jika hujan lebat kembali mengguyur kota Samarinda. Kendati demikian BMKG memprakirakan bahwa hingga tanggal 11 Desember 2021, wilayah Samarinda tidak berpotensi diguyur hujan lebat. Pembangunan kolam retensi ini bagi pemkot Samarinda diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan Samarinda Utara, yang dinilai terkena dampak limpasan air dari kawasan kabupaten Kutai Kartanegara. Tim dari BPBD Samarinda dan sejumlah relawan tampak membantu warga yang ingin mengungsi, antara lain di kawasan Bengkuring Raya dan Perumahan Griya Mukti. Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan DI Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.

Biasanya kawasan itu ramai namun sekarang relatif jarang dilalui lantaran ketinggian air hingga 50 cm. Terkait dengan fenomena banjir akibat 0asang nya air sungai Mahakam, BMKG membenarkan bahwa hal itu termasuk dalam kategori banjir rob. Adapun pembangunan fisik tiga proyek multi years penanggulangan banjir di samarinda untuk tahun ini dialokasikan sebesar Rp 50 miliar.

“Kami imbau kepada masyarakat harus lebih disiplin agar tidak membuang sampah ke parit dan sungai. Yudha berharap agar masyarakat tetap waspada dengan berbagai ancaman bencana yang akan terjadi, namun diimbangi untuk tidak panik. Ia menegaksan pihaknya telah menurunkan sejumlah personel di titik lokasi kejadian untuk memberikan bantuan dan pertolongan. Yudha menambahkan selain banjir, peristiwa tersebut juga mengakibatkan pohon tumbang dan tanah longsor.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Bukit Pulai dan Bukit Putus yang menyebabkan akses jalan Sumbar-Bengkulu sempat terputus. BMKG juga memberi peringatan untuk mewaspadai potensi terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah. Sirkulasi siklonik merupakan daerah pertemuan angin sehingga ketika angin bertemu terjadi penumpukan massa udara yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan. Banjir yang mengepung Kota Samarinda di awal pekan baru mulai surut pada Jumat lalu. Itupun warga setempat masih mengantisipasi debit kiriman dari hulu yang memungkinkan terjadinya banjir susulan.

Selain itu masyarakat juga mesti menanggung kerugian rusaknya peralatan elektronik dan perabotan rumah tangga akibat banjir. Mengenai penyebab banjir Ramadhani mengatakan bahwa selain intensitas hujan yang cukup tinggi saluran drainase yang mengalami kebuntuan dan pasang air sungai Mahakam membuat air kemudian menggenang dan tidak bisa mengalir ke laut. ” Genangan air juga menyerang kawasan di perbatasan Samarinda dengan Kutai Kartanegara yakni di Jalan poros Tanah Datar, bahkan akibat arus yang sangat deras sebuah mobil terseret ke parit,” kata Ramadhani.

Hingga tujuh hari banjir masih menggenangi ratusan rumah dengan korban terdampak ribuan jiwa. Pemerintah Kota Samarinda menurut Aji Sofyan, belum optimal dalam penanganan banjir. Saat terjadi bencana seperti ini pemerintah dan semua elemen masyarakat dapat bergabung untuk membantu tanpa sekat-sekat golongan dan kepentingan.

Samarinda, Beritasatu.com – Lebih dari 5.000 warga yang tinggal di sejumlah kelurahan di Kecamatan Samarinda, Utara, Samarinda, Kalimantan Timur , terdampak banjir akibat intensitas hujan lebat di Kota Samarinda dalam tiga hari terakhir. Basuki juga berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh Tanggap Darurat BPPW Kalimantan Timur dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana banjir. Kota Samarinda, Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Namun, untuk area yang digarap tidak seluruhnya, menyesuaikan kemampuan anggaran. “Di Pampang yang digarap sekitar 20 hektare saja dengan status lahan milik masyarakat, sedangkan di Bengkuring masih dihitung, karena ada lahan pemkot seluas 18 hektare. Begitu juga untuk panjang pembangunan tanggul sungai, juga masih dihitung,” bebernya.

Dia menerangkan, konsultan telah melakukan presentasi pendahuluan terhadap dua proyek itu, dengan target rampung pada akhir Desember mendatang. “Semoga bisa berjalan dengan lancar, sehingga dampak banjir di Samarinda bisa terus ditekan,” ucapnya. Terkait detail pelaksanaan proyek MYC penanggulangan banjir, Kabid Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Abdul Samad menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan dua program pendahuluan yang bersumber dari APBD Perubahan 2021.

Hujan deras mulai mengguyur Kota Samarinda sekira pukul 07.30 Wita dan baru mereda sekitar pukul 10.00 Wita. Banjir merendam banyak kawasan mulai dari Samarinda Ulu, Sungai Pinang, Samarinda Ilir hingga Samarinda Utara. Kali ini dengan menggelar program yang menyasar para perempuan yang berada di wilayah Desa Jogosimo,… Adapun bentuk bantuan yang diberikan berupa biaya sekolah hingga sembilan bulan bagi anak-anak di…

SAMARINDA – Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengalami banjir sejak kemarin 19 Oktober 2021. Banjir diakibatkan limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Eberadaan rawa dan bukit dalam daerah aliran sungai sangat vital untuk mengurangi banjir. “Ini adalah pekerjaan alam per detik, manusia tidak akan sanggup menggantikan, maka kita jangan mimpi bisa mengatasi banjir jika ruang sungai masih rusak,” ucapnya.