Di persepsi lain ransel memang dikaitkan dengan cara kita melakukan traveling, dimana orang liburan ransel berfokus untuk menekan budget namun tidak mengabaikan keyamanan sendiri. Liburan Ransel sendiri menurut saya bukan berfokus dibudget saja, namun bagi saya hal tersebut memiliki nilai yang lebih dari hal itu, antara lain :
Menuntut untuk melakukan planning yang tepat
![]() |
| Dok. https://www.reviewgeek.com |
Dalam liburan planning yang tepat sangatlah dibutuhkan, dimana melakukan perencanaan yang matang akan membuat liburan terasa menyenangkan. Salah satu hal yang mengasyikkan adalah saat kita mencari tiket promo, dimana demi mendapatkan tiket tersebut kita bersabar antri atau bahkan berdesakkan untuk mendapatkannya, tapi perasaan yang muncul ketika mendapatkannya tentu saja sangat luar biasa.
Share cost dengan teman/ teman seperjalanan
![]() |
| Dok. Pegipegi.com |
Hal lain yang membuat liburan ransel menyenangkan adalah, ketika kita bisa share cost dengan teman atau mungkin teman seperjalanan yang kita temui. Hal tersebut tentu saja akan membuat budget yang dikeluarkan semakin kecil. Tentu saja hal ini akan menjadi "win win solution" bagi para pencinta liburan ransel, dimana kita bisa share cost hotel, transportasi dimana kita harus menyewa, atau bahkan share makanan. Tapi keamanan dan kenyamanan harus selalu menjadi pertimbangan utama.
Sharing pengalaman baru dengan orang baru
![]() |
| Dok. Tokopedia.com |
Ini hal yang mengasikkan, dimana ketika kita bisa bertemu dengan orang baru yang menceritakan tentang pengalaman traveling nya kesuatu tempat, tentu saja akan sangat menarik. Belajar dari pengalaman orang lain tentu saja menjadikan pengetahuan yang liar biasa sembari kita berbagi tips ketika melakukan traveling.
Memang pada akhirnya memang dalam traveling adalah bagaimana kita bisa menikmati sebuah perjalanan, jangan sampai ketika kita ingin bersenang-senang menikmati sebuah pengalaman baru malah berakibat kurang baik, akibat kita mengabaikan kenyamanan sebuah perjalanan demi budget semata. Sehingga kedepan kita dituntut untuk menjadi smart traveler, belajar dari pengalaman orang lain untuk dapat mendapatkan referensi untuk berwisata ketempat tersebut. Pada akhirnya traveling koper atau ransel sendiri akan kembali ke individu masing-masing. Indonesia terlalu indah untuk tidak dijelajahi, dan kaki kita terlalu kuat untuk digunakan hanya berdiam diri. Semoga pariwisata Indonesia selalu bisa maju dan berkembang.
















