Kamis, 24 Desember 2020

Vandalisme Dalam Wisata yang Merusak Pesona Alam Bawah Laut

Vandalisme selalu ada & dimana saja termasuk dalam wisata. Vandalisme dalam wisata poly sekali kita temukan berupa huruf, angka, gambar, rona, dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan sebagian orang menggunakan niat yg beraneka ragam, termasuk sebagai bukti bahwa yg bersangkutan pernah tiba ke lokasi wisata tadi atau menggunakan motif lain menjadi perusak lingkungan.

Baru-baru ini didunia media umum ramai sekali media yg memeberitakan vandalisme pada dunia wisata di Pulau Bali tepatnya di Toyapakeh di perairan Nusa Penida, Bali. Tepatnya pada terumbu karang dengan bahasa Mandarin. Berita ini sebagai viral dikalangan Divers yg sangat mengutuk dan menyesalkan perbuatan ini yg merusak keindahan terubu karang.

Dikutip dari dtk.Com (9/9/2016) terlihat, pelaku menggunakan sengaja menuliskan nama dalam aksara Mandarin yg sudah melukai estetika bawah bahari Indonesia yang terus dijaga. Bahkan insiden ini sebagai informasi primer di media Hongkong & Taiwan. Semua orang berkomentar tentang aksi ini yg dilakukan sang oknum Divers yang bertulisan Fei Fei & Chen Shuai. Selain itu ada nama pada alfabet Latin Phey Lym & Miya pada terumbu karang tersebut.

Photo by : Andhika Akbaransyah

Apa itu Vandalisme?.

Vandalisme merupakan suatu kegiatan yg dilakukan sang insan yg sifatnya Mengganggu baik secara kejam ataupun tidak terhadap suatu objek yang sangat latif. Vandalisme ini telah ada pada Zaman Romawi kuno yg dilakukan sang bangsa Vandal. Pada zaman itu bangsa Vandal sangat suka melakukan perusakan secara kejam dan penistaan terhadap sesuatu estetika dan merasa senang dengan aktivitas yg dilakukan.

Setelah beberapa saat muncul aksi minta maaf berdasarkan yang bersangkutan pada media umum. Mereka meminta maaf & menyesal melakukannya. Banyak sekali komentar pedas ditujukan kepada penyelam yg menggunakan sengaja melakukan hal yg nir terpuji ini yang akan Mengganggu objek wisata dimanapun tidak hanya pada terumbu karang tetapi ditempat lain sang pihak-vandal lain.

Photo Screenshot Minta maaf Phey Lym memakai akun Elna Suryani (Elna Suryani/Facebook)

Kesimpulan.

Vandalisme ada disetiap diri insan. Bagaimana mengaplikasikannya niscaya tidak sama pada setiap individu. Seperti model yang terjadi yang terbaru menandakan destruksi yang merusak keindahan. Anda tidak perlu melakukan cara seperti ini yang akan menghambat keindahan objek wisata. Tidak hanya di Indonesia, bila anda berwisata pada negara orang lain anda harus menjaga attitude yang baik. Lakukan destruksi dalam tempatnya misalnya ruangan yang telah disediakan sang pihak-pihak tertentu, ikuti lomba kreatifitas, dan seterusnya.

Banyak sekali tempat wisata yang tergurat vandalisme. Apakah mereka tidak merasa iba dengan syarat alam yg cantik dan indah ini dirusak menggunakan cara ini. Apakah mereka tidak merasa bersalah atau hal yang biasa dilakukan dalam tempat wisata. Sungguh tindakan yg nir terpuji dan sengaja melakukan perusakan dalam bentuk kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa besar . Seperti wisatawan nir akan menunjungi tempat wisata ini lagi dikemudian hari. Tentu akan mengakibatkan dampak domino terhadap pendapatan secara keseluruhan.