Rabu, 01 Desember 2021

Fenomena Air Pasang Sungai Mahakam Di Samarinda, Bmkg Sebut Curah Hujan Di Hulu Cukup Tinggi

Seperti, mengerahkan 2 unit truk dalmas, truk serbaguna dan 7 unit perahu fiber untuk mobilisasi evakuasi warga. Tim gabungan juga berupaya mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak. Ilustrasi pekerja menarik perahu yang disewakan untuk mengangkut warga korban banjir di wilayah Samarinda. Selain musim hujan, BMKG juga mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya fenomena La Nina yang telah terdeteksi dengan intensitas lemah.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, ketiga proyek itu menelan biaya keseluruhan hingga sekitar Rp 208 miliar. Tampak pula sejumlah warga yang mengungsi di daerah agak tinggi dan mereka bergerombol. Rata-rata dari mereka menumpang mengisi baterei ponsel dari listrik di salah satu ruko yang tutup, namun kabel listriknya disalurkan ke teras ruko. “Air terus naik dan hingga Jumat siang belum surut, padahal biasanya jika selesai hujan air juga ikut turun,” kata Uje.

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang hari yaitu Samarinda, Mataram, dan Kupang. Sedangkan wilayah dengan potensi hujan disertai kilat atau petir pada malam hari yaitu Samarinda, Bandar Lampung, dan Semarang. Selain banjir, lanjut Joko, hujan yang mengguyur dengan intensitas sedang dan lebat tersebut juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, seperti di Jalan Gunung Kapur II, Gang, sehingga tanah longsor ini menimpa rumah Suroso. Total korban pun bertambah menjadi 3.656 jiwa dari 1.310 KK yang tersebar di 26 RT dengan 915 rumah terendam banjir.

Namun, untuk area yang digarap tidak seluruhnya, menyesuaikan kemampuan anggaran. “Di Pampang yang digarap sekitar 20 hektare saja dengan status lahan milik masyarakat, sedangkan di Bengkuring masih dihitung, karena ada lahan pemkot seluas 18 hektare. Begitu juga untuk panjang pembangunan tanggul sungai, juga masih dihitung,” bebernya.

“Rusaknya ruang sungai atau daerah aliran sungai yang meliputi gunung, bukit, lembah, rawa, dan titik yang paling dekat dengan sungai, yakni rivarian,” ujar Misman. “Ketinggian air mencapai 60 cm di jalan ditambah arus deras membuat berapa pengendara roda dua bahkan terjatuh akibat derasnya air,” kata Harpiah. Hal itu disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Kabupaten Badung dari pukul 12.00 Wita. Ia melanjutkan, walaupun air sudah merendam permukiman, sejumlah warga Perumahan Bengkuring, salah satu wilayah terdampak, Kelurahan Sempaja Timur, memilih bertahan di rumah. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali, di Samarinda, Rabu, 20 Oktober 2021. BPBD Kota Samarinda bersama unsur TNI-POLRI, disdamkar, relawan dan tim gabungan lainnya berupaya melakukan penanganan darurat.

Samarinda, Beritasatu.com – Lebih dari 5.000 warga yang tinggal di sejumlah kelurahan di Kecamatan Samarinda, Utara, Samarinda, Kalimantan Timur , terdampak banjir akibat intensitas hujan lebat di Kota Samarinda dalam tiga hari terakhir. Basuki juga berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh Tanggap Darurat BPPW Kalimantan Timur dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana banjir. Kota Samarinda, Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Bukit Pulai dan Bukit Putus yang menyebabkan akses jalan Sumbar-Bengkulu sempat terputus. BMKG juga memberi peringatan untuk mewaspadai potensi terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah. Sirkulasi siklonik merupakan daerah pertemuan angin sehingga samarinda ketika angin bertemu terjadi penumpukan massa udara yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan. Banjir yang mengepung Kota Samarinda di awal pekan baru mulai surut pada Jumat lalu. Itupun warga setempat masih mengantisipasi debit kiriman dari hulu yang memungkinkan terjadinya banjir susulan.

BPBD) Kota Samarinda, Hambali, mengatakan banjir di Kalimantan Timur terjadi karena imbas hujan deras di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Pantauan merdeka.com, air yang menggenangi jalan berwarna kecokelatan bercampur lumpur dengan ketinggian berkisar cm. Tidak sedikit warga pengendara roda dua dan roda empat mengalami mati mesin lantaran nekat menerobos banjir. Pantauan merdeka.com, banjir juga merendam ruas kawasan bisnis Jalan Ahmad Yani I dan Ahmad Yani II, simpang empat Jalan KH Hasan Basri, serta simpang empat Lembuswana.

SAMARINDA – Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengalami banjir sejak kemarin 19 Oktober 2021. Banjir diakibatkan limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Eberadaan rawa dan bukit dalam daerah aliran sungai sangat vital untuk mengurangi banjir. “Ini adalah pekerjaan alam per detik, manusia tidak akan sanggup menggantikan, maka kita jangan mimpi bisa mengatasi banjir jika ruang sungai masih rusak,” ucapnya.

Yakni, perencanaan teknis dan penyusunan dokumen lingkungan pembangunan kolam retensi Pampang, kolam retensi Bengkuring, dan tanggul sungai Bengkuring. Masing-masing anggaran pagu Rp 1,5 miliar untuk perencanaan teknis, dan Rp 896 juta untuk dokumen lingkungan,” ucapnya, Kamis (2/12). REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dikepung banjir sejak Senin (18/10) sekitar pukul 07.00 Wita. Hal itu akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di ibu kota Provinsi Kaltem tersebut sejak Ahad (17/10) tengah malam hingga Senin pukul 08.00 pagi. Joko menerangkan, selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan tiga kejadian longsor di kawasan Gunung Kapur Samarinda Utara, di Palaran, serta di Sempaja Selatan yang juga masuk Samarinda Utara.

Sementara itu Uje warga jalan DI Panjaitan mengaku genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 06.30 WITA dengan ketinggian 60 cm di dalam rumah. Dari pantauan hingga sore tadi, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Dari pantauan hingga Rabu sore, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat. Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat antara lain Sulawesi, Nusa Tenggara timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Pengerukan yang tengah dilakukan di sungai mati, Jalan PM Noor, RT 38, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, dinilai belum signifikan mengatasi banjir di Jalan DI Panjaitan. Sejumlah pekerjaan rumah masih menanti demi mempercepat turunnya genangan banjir yang kerap melanda jalan poros utama menuju Bandara APT Pranoto di kala hujan deras melanda. Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita hari ini. Banjir ini akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Oleh karena itu, BPBD Kota mengingatkan masyarakat yang tinggal di tepi sungia karang Mumus seperti Lempake, Perumahaan Bengkuring dan Griya Mukty harus tetap siaga jika hujan lebat kembali mengguyur kota Samarinda. Kendati demikian BMKG memprakirakan bahwa hingga tanggal 11 Desember 2021, wilayah Samarinda tidak berpotensi diguyur hujan lebat. Pembangunan kolam retensi ini bagi pemkot Samarinda diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan Samarinda Utara, yang dinilai terkena dampak limpasan air dari kawasan kabupaten Kutai Kartanegara. Tim dari BPBD Samarinda dan sejumlah relawan tampak membantu warga yang ingin mengungsi, antara lain di kawasan Bengkuring Raya dan Perumahan Griya Mukti. Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan DI Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.

Dia menerangkan, konsultan telah melakukan presentasi pendahuluan terhadap dua proyek itu, dengan target rampung pada akhir Desember mendatang. “Semoga bisa berjalan dengan lancar, sehingga dampak banjir di Samarinda bisa terus ditekan,” ucapnya. Terkait detail pelaksanaan proyek MYC penanggulangan banjir, Kabid Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Abdul Samad menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan dua program pendahuluan yang bersumber dari APBD Perubahan 2021.

“Serta menormalisasi sungai mati sisi hulu dari Jembatan PM Noor menuju outlet Sungai Talang Sari,” ucapnya. Tidak sampai di situ, dia berharap semua instansi harus kembali duduk bersama membahas OPD yang akan melanjutkan pembangunan konstruksi turap sungai mati. Mengingat dari informasi yang didapat, BWS Kalimantan IV belum berencana mengalokasikan anggaran pembangunan di sana. “Desain awal kan dari pemkot selaku instansi yang membutuhkan lahan dalam dokumen perencanaan pengadaan tanah ,” ucapnya. Banjir di Samarinda sudah terjadi sejak Senin (18/10) imbas hujan lebat di utara Kota Samarinda dengan curah hujan 214,5 mm. Semakin berkurangnya resapan air di utara Samarinda, membuat air menumpuk di Bendungan Benanga hingga tinggi muka air mencapai level merah 102 cm.

Semua berjalan tertib dalam pelaksanaan Natal dan dapat menjadi contoh dalam implementasi protokol… Selama sehari, warga bisa membeli minyak goreng dan kebutuhan pangan lain dengan harga lebih murah dibanding harga… “Kita akan panggil 2 rekannya, untuk dimintai keterangan. Selain itu, kita juga masih mencari bukti-bukti atas kasus hilangnya korban,” tutur Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Roni Wibowo.

Dia mengatakan petugas BPBD dibantu oleh aparat kepolisian dan TNI beserta relawan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir. Sejumlah tempat telah disiapkan untuk evakuasi para korban banjir di antaranya Masjid Al Muhajirin sudah ada 85 jiwa, Masjid Darussalam 20 jiwa, posyandu 10 jiwa dan rusun 30 jiwa. Berdasarkan pantauan BMKG, Kota Samarinda berpotensi mengalami hujan hingga Minggu (24/10) mendatang. Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan Timur, BMKG menginformasikan peringatan dini potensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat/petir di wilayah Kelay, Long Bagun, Long Apari, Karangan, Pulau Derawan, Sandaran dan Muara Wahau. Dia berharap, baik pemkot, Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV, tahun depan kembali menyeriusi penanganan sistem drainase di Jalan DI Panjaitan. Langkah utamanya, melanjutkan pembebasan lahan dan pembangunan drainase di Jalan DI Panjaitan.