Tampilkan postingan dengan label tinggi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tinggi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Desember 2021

Hujan Intensitas Tinggi Picu Banjir Di Samarinda

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang hari yaitu Samarinda, Mataram, dan Kupang. Sedangkan wilayah dengan potensi hujan disertai kilat atau petir pada malam hari yaitu Samarinda, Bandar Lampung, dan Semarang. Selain banjir, lanjut Joko, hujan yang mengguyur dengan intensitas sedang dan lebat tersebut juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, seperti di Jalan Gunung Kapur II, Gang, sehingga tanah longsor ini menimpa rumah Suroso. Total korban pun bertambah menjadi 3.656 jiwa dari 1.310 KK yang tersebar di 26 RT dengan 915 rumah terendam banjir.

Pengerukan yang tengah dilakukan di sungai mati, Jalan PM Noor, RT 38, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, dinilai belum signifikan mengatasi banjir di Jalan DI Panjaitan. Sejumlah pekerjaan rumah masih menanti demi mempercepat turunnya genangan banjir yang kerap melanda jalan poros utama menuju Bandara APT Pranoto di kala hujan deras melanda. Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita hari ini. Banjir ini akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Bukit Pulai dan Bukit Putus yang menyebabkan akses jalan Sumbar-Bengkulu sempat terputus. BMKG juga memberi peringatan untuk mewaspadai potensi terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah. Sirkulasi siklonik merupakan daerah pertemuan angin sehingga ketika angin bertemu terjadi penumpukan massa udara yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan. Banjir yang mengepung Kota Samarinda di awal pekan baru mulai surut pada Jumat lalu. Itupun warga setempat masih mengantisipasi debit kiriman dari hulu yang memungkinkan terjadinya banjir susulan.

“Untuk Perumahan Bengkuring, tinggi muka air bervariasi, ada yang rumahnya terendam banjir 30 cm, ada juga yang sampai 1,5 meter,” ujar Safaruddin, Ketua RT 41 Perumahan Bengkuring saat dihubungi, Rabu malam. Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dalam dua hari ini masih banjir, akibat limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Salah satu pemilik toko di Blahkiuh, I Gede Pande Eka Prayika mengatakan hujan lebat terjadi sekitar pukul 12.00 wita.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, ketiga proyek itu menelan biaya keseluruhan hingga sekitar Rp 208 miliar. Tampak pula sejumlah warga yang mengungsi di daerah agak tinggi dan mereka bergerombol. Rata-rata dari mereka menumpang mengisi baterei ponsel dari listrik di salah satu ruko yang tutup, namun kabel listriknya disalurkan ke teras ruko. “Air terus naik dan hingga Jumat siang belum surut, padahal biasanya jika selesai hujan air juga ikut turun,” kata Uje.

“Selain itu juga menyebabkan jalan negara di IV Jurai retak yang membuat arus transportasi terganggu,” kata Doni. Doni memerinci 12 kecamatan yang dilanda banjir itu yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Lengayang, Ranah Pesisir, Sutera, Linggo Sari Baganti, Ranah Ampek Hulu Tapan, Basa Ampek Balai Tapan, Lunang dan Silaut. Hari itu, Sabtu (27/11), pada pukul 17.00 Wita 3 orang dari 5 rekan Hasbi pulang ke rumah. Tak lama berselang, ibu RT setempat yang melihat anak-anak bermain menegur mereka untuk segera pulang dikenakan hari yang semakin petang.

Samarinda, Beritasatu.com – Lebih dari 5.000 warga yang tinggal di sejumlah kelurahan di Kecamatan Samarinda, Utara, Samarinda, Kalimantan Timur , terdampak banjir akibat intensitas hujan lebat di Kota Samarinda dalam tiga hari terakhir. Basuki juga berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh Tanggap Darurat BPPW Kalimantan Timur dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana banjir. Kota Samarinda, Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

”Kalau bangun jalan pemerintah seharusnya memprioritaskan sarana lainnya seperti saluran pembuangan air yang bagus dan lancar,” jelasnya. Ini bisa dikatakan banjir terparah di tahun 2020, bahkan genangan air bertahan cukup lama. Kapolsekta Sungai Pinang Kompol Ramadhanil mengatakan banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur kota Samarinda.

Hasil pemantauan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali suhu itu telah melewati ambang batas untuk kejadian fenomena La Nina yaitu -0,61 pada 10 hari pertama bulan ini. Mendingin di bagian tengah dan timur, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dekat wilayah Indonesia, yakni di bagian barat, justru berubah menghangat dan menciptakan pusat tekanan udara rendah di kawasan tersebut. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali.

Selain melakukan penyisiran di sekitar lokasi, upaya pencarian menggunakan ritual-ritual dan sia telah dilakukan untuk dapat menemukan keberadaan Hasbi. Pencarian Abdul Purnama, sejak dikabarkan samarinda hilang pada Kamis lalu terus dilakukan oleh warga dan relawan. Truk dan kendaraan yang terjebak di tengah jalan kini telah dievakuasi menggunakan crane dan dibantu oleh warga sekitar.

“Rusaknya ruang sungai atau daerah aliran sungai yang meliputi gunung, bukit, lembah, rawa, dan titik yang paling dekat dengan sungai, yakni rivarian,” ujar Misman. “Ketinggian air mencapai 60 cm di jalan ditambah arus deras membuat berapa pengendara roda dua bahkan terjatuh akibat derasnya air,” kata Harpiah. Hal itu disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Kabupaten Badung dari pukul 12.00 Wita. Ia melanjutkan, walaupun air sudah merendam permukiman, sejumlah warga Perumahan Bengkuring, salah satu wilayah terdampak, Kelurahan Sempaja Timur, memilih bertahan di rumah. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali, di Samarinda, Rabu, 20 Oktober 2021. BPBD Kota Samarinda bersama unsur TNI-POLRI, disdamkar, relawan dan tim gabungan lainnya berupaya melakukan penanganan darurat.

Dia mengatakan petugas BPBD dibantu oleh aparat kepolisian dan TNI beserta relawan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir. Sejumlah tempat telah disiapkan untuk evakuasi para korban banjir di antaranya Masjid Al Muhajirin sudah ada 85 jiwa, Masjid Darussalam 20 jiwa, posyandu 10 jiwa dan rusun 30 jiwa. Berdasarkan pantauan BMKG, Kota Samarinda berpotensi mengalami hujan hingga Minggu (24/10) mendatang. Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan Timur, BMKG menginformasikan peringatan dini potensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat/petir di wilayah Kelay, Long Bagun, Long Apari, Karangan, Pulau Derawan, Sandaran dan Muara Wahau. Dia berharap, baik pemkot, Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV, tahun depan kembali menyeriusi penanganan sistem drainase di Jalan DI Panjaitan. Langkah utamanya, melanjutkan pembebasan lahan dan pembangunan drainase di Jalan DI Panjaitan.

Yakni, perencanaan teknis dan penyusunan dokumen lingkungan pembangunan kolam retensi Pampang, kolam retensi Bengkuring, dan tanggul sungai Bengkuring. Masing-masing anggaran pagu Rp 1,5 miliar untuk perencanaan teknis, dan Rp 896 juta untuk dokumen lingkungan,” ucapnya, Kamis (2/12). REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dikepung banjir sejak Senin (18/10) sekitar pukul 07.00 Wita. Hal itu akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di ibu kota Provinsi Kaltem tersebut sejak Ahad (17/10) tengah malam hingga Senin pukul 08.00 pagi. Joko menerangkan, selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan tiga kejadian longsor di kawasan Gunung Kapur Samarinda Utara, di Palaran, serta di Sempaja Selatan yang juga masuk Samarinda Utara.

Walikota Samarinda, Andi Harun pun mengatakan bahwa pembangunan tiga proyek itu tidak akan sepenuhnya dibiayai oleh APBD Kota Samarinda. Perda Kota Samarinda no.2 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sebenarnya telah mengatur tentang ruang terbuka hijau sebanyak 30 persen. Pengembang perumahan dapat membangun 70 persen, sementara sisanya untuk ruang terbuka hijau. Sejumlah pesawat yang terpaksa delay, karena kru pesawat dan penumpang yang terjebak banjir sehingga terpaksa diangkut menggunakan truk, dan bus untuk menuju ke Bandara APT Pranoto. Warga membutuhkan pasokan air bersih dan obat-obatan, karena mereka sudah bertahan di lokasi banjir yang telah berlangsung sekitar lima hari ini.

Sementara itu Uje warga jalan DI Panjaitan mengaku genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 06.30 WITA dengan ketinggian 60 cm di dalam rumah. Dari pantauan hingga sore tadi, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Dari pantauan hingga Rabu sore, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat. Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat antara lain Sulawesi, Nusa Tenggara timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Oleh karena itu, BPBD Kota mengingatkan masyarakat yang tinggal di tepi sungia karang Mumus seperti Lempake, Perumahaan Bengkuring dan Griya Mukty harus tetap siaga jika hujan lebat kembali mengguyur kota Samarinda. Kendati demikian BMKG memprakirakan bahwa hingga tanggal 11 Desember 2021, wilayah Samarinda tidak berpotensi diguyur hujan lebat. Pembangunan kolam retensi ini bagi pemkot Samarinda diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan Samarinda Utara, yang dinilai terkena dampak limpasan air dari kawasan kabupaten Kutai Kartanegara. Tim dari BPBD Samarinda dan sejumlah relawan tampak membantu warga yang ingin mengungsi, antara lain di kawasan Bengkuring Raya dan Perumahan Griya Mukti. Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan DI Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.

Semua berjalan tertib dalam pelaksanaan Natal dan dapat menjadi contoh dalam implementasi protokol… Selama sehari, warga bisa membeli minyak goreng dan kebutuhan pangan lain dengan harga lebih murah dibanding harga… “Kita akan panggil 2 rekannya, untuk dimintai keterangan. Selain itu, kita juga masih mencari bukti-bukti atas kasus hilangnya korban,” tutur Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Roni Wibowo.

Dalam situasi banjir ini, masih ada pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genangan air, sehingga mesin sepeda motor pun akhirnya mati dan terpaksa harus mendorong di DI Panjaitan dekat Bukit Alaya. Bahkan, sudah selama empat hari ini, banjir besar itu merendam ribuan rumah di 10 kelurahan dan 4 kecamatan, dengan lebih dari 27 ribu warga yang terdampak. Dalam empat hari ini, dilaporkan hampir 10 ribu jiwa yang tinggal di 6 kelurahan pada dua kecamatan terdampak bencana ini, aktivitas perekonomian pun terganggu. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Samarinda kebagian dua proyek besar dengan skema anggaran multiyear contract . Yakni, pembangunan terowongan di Jalan Gurami menuju Jalan Sultan Alimudin, Kecamatan Samarinda Ilir, serta pembangunan dua kolam retensi di Pampang dan Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara. Banjir Samarinda dalam empat hari ini akibat hujan intensitas tinggi dan hujan di Muara Badak yang merupakan hulu Sungai Karang Mumus, sehingga debet air terus naik.

Seperti, mengerahkan 2 unit truk dalmas, truk serbaguna dan 7 unit perahu fiber untuk mobilisasi evakuasi warga. Tim gabungan juga berupaya mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak. Ilustrasi pekerja menarik perahu yang disewakan untuk mengangkut warga korban banjir di wilayah Samarinda. Selain musim hujan, BMKG juga mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya fenomena La Nina yang telah terdeteksi dengan intensitas lemah.

“Serta menormalisasi sungai mati sisi hulu dari Jembatan PM Noor menuju outlet Sungai Talang Sari,” ucapnya. Tidak sampai di situ, dia berharap semua instansi harus kembali duduk bersama membahas OPD yang akan melanjutkan pembangunan konstruksi turap sungai mati. Mengingat dari informasi yang didapat, BWS Kalimantan IV belum berencana mengalokasikan anggaran pembangunan di sana. “Desain awal kan dari pemkot selaku instansi yang membutuhkan lahan dalam dokumen perencanaan pengadaan tanah ,” ucapnya. Banjir di Samarinda sudah terjadi sejak Senin (18/10) imbas hujan lebat di utara Kota Samarinda dengan curah hujan 214,5 mm. Semakin berkurangnya resapan air di utara Samarinda, membuat air menumpuk di Bendungan Benanga hingga tinggi muka air mencapai level merah 102 cm.

SAMARINDA – Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengalami banjir sejak kemarin 19 Oktober 2021. Banjir diakibatkan limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Eberadaan rawa dan bukit dalam daerah aliran sungai sangat vital untuk mengurangi banjir. “Ini adalah pekerjaan alam per detik, manusia tidak akan sanggup menggantikan, maka kita jangan mimpi bisa mengatasi banjir jika ruang sungai masih rusak,” ucapnya.

Jumat, 03 Desember 2021

Samarinda Banjir Akibat Hujan Deras, Tinggi Air Capai 40

Semua berjalan tertib dalam pelaksanaan Natal dan dapat menjadi contoh dalam implementasi protokol… Selama sehari, warga bisa membeli minyak goreng dan kebutuhan pangan lain dengan harga lebih murah dibanding harga… “Kita akan panggil 2 rekannya, untuk dimintai keterangan. Selain itu, kita juga masih mencari bukti-bukti atas kasus hilangnya korban,” tutur Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Roni Wibowo.

Oleh karena itu, BPBD Kota mengingatkan masyarakat yang tinggal di tepi sungia karang Mumus seperti Lempake, Perumahaan Bengkuring dan Griya Mukty harus tetap siaga jika hujan lebat kembali mengguyur kota Samarinda. Kendati demikian BMKG memprakirakan bahwa hingga tanggal 11 Desember 2021, wilayah Samarinda tidak berpotensi diguyur hujan lebat. Pembangunan kolam retensi ini bagi pemkot Samarinda diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan Samarinda Utara, yang dinilai terkena dampak limpasan air dari kawasan kabupaten Kutai Kartanegara. Tim dari BPBD Samarinda dan sejumlah relawan tampak membantu warga yang ingin mengungsi, antara lain di kawasan Bengkuring Raya dan Perumahan Griya Mukti. Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan DI Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.

Agie juga menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab dari hujan intensitas lebat ini. Sementara itu, salah seorang karyawan perbankan di Samarinda, Saputra mengatakan, dampak banjir ini cukup parah. “Ngeri memang efek banjir ini. Aktivitas ke sana kemari jadi terhambat. Benar, tidak mau ambil risiko lewat banjir karena bisa mogok di jalan,” ucapnya. Banjir mengakibatkan banyak kendaraan memutar mencari jalan lain yang tidak banjir dan ini membuat jalan-jalan alternatif menjadi macet. Pada jam jam sibuk, kemacetan tidak dapat dihindari di jalan yang menembus kawasan Jalan Lambung Mangkurat Samarinda. Meski genangan air masih terlihat, namun kendaraan roda dua maupun empat sudah bisa melintas.

Samarinda, Beritasatu.com – Lebih dari 5.000 warga yang tinggal di sejumlah kelurahan di Kecamatan Samarinda, Utara, Samarinda, Kalimantan Timur , terdampak banjir akibat intensitas hujan lebat di Kota Samarinda dalam tiga hari terakhir. Basuki juga berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh Tanggap Darurat BPPW Kalimantan Timur dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana banjir. Kota Samarinda, Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

“Untuk Perumahan Bengkuring, tinggi muka air bervariasi, ada yang rumahnya terendam banjir 30 cm, ada juga yang sampai 1,5 meter,” ujar Safaruddin, Ketua RT 41 Perumahan Bengkuring saat dihubungi, Rabu malam. Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dalam dua hari ini masih banjir, akibat limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Salah satu pemilik toko di Blahkiuh, I Gede Pande Eka Prayika mengatakan hujan lebat terjadi sekitar pukul 12.00 wita.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, ketiga proyek itu menelan biaya keseluruhan hingga sekitar Rp 208 miliar. Tampak pula sejumlah warga yang mengungsi di daerah agak tinggi dan mereka bergerombol. Rata-rata dari mereka menumpang mengisi baterei ponsel dari listrik di salah satu ruko yang tutup, namun kabel listriknya disalurkan ke teras ruko. “Air terus naik dan hingga Jumat siang belum surut, padahal biasanya jika selesai hujan air juga ikut turun,” kata Uje.

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang hari yaitu Samarinda, Mataram, dan Kupang. Sedangkan wilayah dengan potensi hujan disertai kilat atau petir pada malam hari yaitu Samarinda, Bandar Lampung, dan Semarang. Selain banjir, lanjut Joko, hujan yang mengguyur dengan intensitas sedang dan lebat tersebut juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, seperti di Jalan Gunung Kapur II, Gang, sehingga tanah longsor ini menimpa rumah Suroso. Total korban pun bertambah menjadi 3.656 jiwa dari 1.310 KK yang tersebar di 26 RT dengan 915 rumah terendam banjir.

Walikota Samarinda, Andi Harun pun mengatakan bahwa pembangunan tiga proyek itu tidak akan sepenuhnya dibiayai oleh APBD Kota Samarinda. Perda Kota Samarinda no.2 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sebenarnya telah mengatur tentang ruang terbuka hijau sebanyak 30 persen. Pengembang perumahan dapat membangun 70 persen, sementara sisanya untuk ruang terbuka hijau. Sejumlah pesawat yang terpaksa delay, karena kru pesawat dan penumpang yang terjebak banjir sehingga terpaksa diangkut menggunakan truk, dan bus untuk menuju ke Bandara APT Pranoto. Warga membutuhkan pasokan air bersih dan obat-obatan, karena mereka sudah bertahan di lokasi banjir yang telah berlangsung sekitar lima hari ini.

Pengerukan yang tengah dilakukan di sungai mati, Jalan PM Noor, RT 38, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, dinilai belum signifikan mengatasi banjir di Jalan DI Panjaitan. Sejumlah pekerjaan rumah masih menanti demi mempercepat turunnya genangan banjir yang kerap melanda jalan poros utama menuju Bandara APT Pranoto di kala hujan deras melanda. Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita hari ini. Banjir ini akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

“Rusaknya ruang sungai atau daerah aliran sungai yang meliputi gunung, bukit, lembah, rawa, dan titik yang paling dekat dengan sungai, yakni rivarian,” ujar Misman. “Ketinggian air mencapai 60 cm di jalan ditambah arus deras membuat berapa pengendara roda dua bahkan terjatuh akibat derasnya air,” kata Harpiah. Hal itu disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Kabupaten Badung dari pukul 12.00 Wita. Ia melanjutkan, walaupun air sudah merendam permukiman, sejumlah warga Perumahan Bengkuring, salah satu wilayah terdampak, Kelurahan Sempaja Timur, memilih bertahan di rumah. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali, di Samarinda, Rabu, 20 Oktober 2021. BPBD Kota Samarinda bersama unsur TNI-POLRI, disdamkar, relawan dan tim gabungan lainnya berupaya melakukan penanganan darurat.

“Serta menormalisasi sungai mati sisi hulu dari Jembatan PM Noor menuju outlet Sungai Talang Sari,” ucapnya. Tidak sampai di situ, dia berharap semua instansi harus kembali duduk bersama membahas OPD yang akan melanjutkan pembangunan konstruksi turap sungai mati. Mengingat dari informasi yang didapat, BWS Kalimantan IV belum berencana mengalokasikan anggaran pembangunan di sana. “Desain samarinda awal kan dari pemkot selaku instansi yang membutuhkan lahan dalam dokumen perencanaan pengadaan tanah ,” ucapnya. Banjir di Samarinda sudah terjadi sejak Senin (18/10) imbas hujan lebat di utara Kota Samarinda dengan curah hujan 214,5 mm. Semakin berkurangnya resapan air di utara Samarinda, membuat air menumpuk di Bendungan Benanga hingga tinggi muka air mencapai level merah 102 cm.

”Kalau bangun jalan pemerintah seharusnya memprioritaskan sarana lainnya seperti saluran pembuangan air yang bagus dan lancar,” jelasnya. Ini bisa dikatakan banjir terparah di tahun 2020, bahkan genangan air bertahan cukup lama. Kapolsekta Sungai Pinang Kompol Ramadhanil mengatakan banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur kota Samarinda.

Yakni, perencanaan teknis dan penyusunan dokumen lingkungan pembangunan kolam retensi Pampang, kolam retensi Bengkuring, dan tanggul sungai Bengkuring. Masing-masing anggaran pagu Rp 1,5 miliar untuk perencanaan teknis, dan Rp 896 juta untuk dokumen lingkungan,” ucapnya, Kamis (2/12). REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dikepung banjir sejak Senin (18/10) sekitar pukul 07.00 Wita. Hal itu akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di ibu kota Provinsi Kaltem tersebut sejak Ahad (17/10) tengah malam hingga Senin pukul 08.00 pagi. Joko menerangkan, selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan tiga kejadian longsor di kawasan Gunung Kapur Samarinda Utara, di Palaran, serta di Sempaja Selatan yang juga masuk Samarinda Utara.

SAMARINDA – Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengalami banjir sejak kemarin 19 Oktober 2021. Banjir diakibatkan limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Eberadaan rawa dan bukit dalam daerah aliran sungai sangat vital untuk mengurangi banjir. “Ini adalah pekerjaan alam per detik, manusia tidak akan sanggup menggantikan, maka kita jangan mimpi bisa mengatasi banjir jika ruang sungai masih rusak,” ucapnya.

Selain melakukan penyisiran di sekitar lokasi, upaya pencarian menggunakan ritual-ritual dan sia telah dilakukan untuk dapat menemukan keberadaan Hasbi. Pencarian Abdul Purnama, sejak dikabarkan hilang pada Kamis lalu terus dilakukan oleh warga dan relawan. Truk dan kendaraan yang terjebak di tengah jalan kini telah dievakuasi menggunakan crane dan dibantu oleh warga sekitar.

Hasil pemantauan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali suhu itu telah melewati ambang batas untuk kejadian fenomena La Nina yaitu -0,61 pada 10 hari pertama bulan ini. Mendingin di bagian tengah dan timur, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dekat wilayah Indonesia, yakni di bagian barat, justru berubah menghangat dan menciptakan pusat tekanan udara rendah di kawasan tersebut. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali.

Dalam situasi banjir ini, masih ada pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genangan air, sehingga mesin sepeda motor pun akhirnya mati dan terpaksa harus mendorong di DI Panjaitan dekat Bukit Alaya. Bahkan, sudah selama empat hari ini, banjir besar itu merendam ribuan rumah di 10 kelurahan dan 4 kecamatan, dengan lebih dari 27 ribu warga yang terdampak. Dalam empat hari ini, dilaporkan hampir 10 ribu jiwa yang tinggal di 6 kelurahan pada dua kecamatan terdampak bencana ini, aktivitas perekonomian pun terganggu. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Samarinda kebagian dua proyek besar dengan skema anggaran multiyear contract . Yakni, pembangunan terowongan di Jalan Gurami menuju Jalan Sultan Alimudin, Kecamatan Samarinda Ilir, serta pembangunan dua kolam retensi di Pampang dan Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara. Banjir Samarinda dalam empat hari ini akibat hujan intensitas tinggi dan hujan di Muara Badak yang merupakan hulu Sungai Karang Mumus, sehingga debet air terus naik.

Suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Kalimantan Timur yang bernilai antara derajat celsius, dimana suhu muka laut ini berperan sebagai penyuplai uap air untuk pertumbuhan awan hujan. Dari pantauan TribunKaltim.co di lapangan, Banjir akibat diguyur hujan sejak subuh tadi kini setinggi pinggang orang dewasa. Pembangunan polder yang sebagian besar berada di daerah hulu kota Samarinda itu direncanakan untuk dapat menahan debit air dari arah Utara Samarinda. Hingga sore hari air waduk sudah mulai masuk kejalanan serta rumah sekitar bendungan Lempake karena bendungan tidak lagi mampu menampung air. Mulai depan kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada hingga jembatan Mahakam jalan Slamet Riyadi luapan air Sungai Mahakam sempat menutupi jalan, padahal sebelumnya tidak dibarengi dengan hujan. Namun pemkot juga akan memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.

“Selain itu juga menyebabkan jalan negara di IV Jurai retak yang membuat arus transportasi terganggu,” kata Doni. Doni memerinci 12 kecamatan yang dilanda banjir itu yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Lengayang, Ranah Pesisir, Sutera, Linggo Sari Baganti, Ranah Ampek Hulu Tapan, Basa Ampek Balai Tapan, Lunang dan Silaut. Hari itu, Sabtu (27/11), pada pukul 17.00 Wita 3 orang dari 5 rekan Hasbi pulang ke rumah. Tak lama berselang, ibu RT setempat yang melihat anak-anak bermain menegur mereka untuk segera pulang dikenakan hari yang semakin petang.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Bukit Pulai dan Bukit Putus yang menyebabkan akses jalan Sumbar-Bengkulu sempat terputus. BMKG juga memberi peringatan untuk mewaspadai potensi terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah. Sirkulasi siklonik merupakan daerah pertemuan angin sehingga ketika angin bertemu terjadi penumpukan massa udara yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan. Banjir yang mengepung Kota Samarinda di awal pekan baru mulai surut pada Jumat lalu. Itupun warga setempat masih mengantisipasi debit kiriman dari hulu yang memungkinkan terjadinya banjir susulan.

Sementara itu Uje warga jalan DI Panjaitan mengaku genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 06.30 WITA dengan ketinggian 60 cm di dalam rumah. Dari pantauan hingga sore tadi, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Dari pantauan hingga Rabu sore, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat. Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat antara lain Sulawesi, Nusa Tenggara timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Rabu, 01 Desember 2021

Fenomena Air Pasang Sungai Mahakam Di Samarinda, Bmkg Sebut Curah Hujan Di Hulu Cukup Tinggi

Seperti, mengerahkan 2 unit truk dalmas, truk serbaguna dan 7 unit perahu fiber untuk mobilisasi evakuasi warga. Tim gabungan juga berupaya mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak. Ilustrasi pekerja menarik perahu yang disewakan untuk mengangkut warga korban banjir di wilayah Samarinda. Selain musim hujan, BMKG juga mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya fenomena La Nina yang telah terdeteksi dengan intensitas lemah.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, ketiga proyek itu menelan biaya keseluruhan hingga sekitar Rp 208 miliar. Tampak pula sejumlah warga yang mengungsi di daerah agak tinggi dan mereka bergerombol. Rata-rata dari mereka menumpang mengisi baterei ponsel dari listrik di salah satu ruko yang tutup, namun kabel listriknya disalurkan ke teras ruko. “Air terus naik dan hingga Jumat siang belum surut, padahal biasanya jika selesai hujan air juga ikut turun,” kata Uje.

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang hari yaitu Samarinda, Mataram, dan Kupang. Sedangkan wilayah dengan potensi hujan disertai kilat atau petir pada malam hari yaitu Samarinda, Bandar Lampung, dan Semarang. Selain banjir, lanjut Joko, hujan yang mengguyur dengan intensitas sedang dan lebat tersebut juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, seperti di Jalan Gunung Kapur II, Gang, sehingga tanah longsor ini menimpa rumah Suroso. Total korban pun bertambah menjadi 3.656 jiwa dari 1.310 KK yang tersebar di 26 RT dengan 915 rumah terendam banjir.

Namun, untuk area yang digarap tidak seluruhnya, menyesuaikan kemampuan anggaran. “Di Pampang yang digarap sekitar 20 hektare saja dengan status lahan milik masyarakat, sedangkan di Bengkuring masih dihitung, karena ada lahan pemkot seluas 18 hektare. Begitu juga untuk panjang pembangunan tanggul sungai, juga masih dihitung,” bebernya.

“Rusaknya ruang sungai atau daerah aliran sungai yang meliputi gunung, bukit, lembah, rawa, dan titik yang paling dekat dengan sungai, yakni rivarian,” ujar Misman. “Ketinggian air mencapai 60 cm di jalan ditambah arus deras membuat berapa pengendara roda dua bahkan terjatuh akibat derasnya air,” kata Harpiah. Hal itu disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Kabupaten Badung dari pukul 12.00 Wita. Ia melanjutkan, walaupun air sudah merendam permukiman, sejumlah warga Perumahan Bengkuring, salah satu wilayah terdampak, Kelurahan Sempaja Timur, memilih bertahan di rumah. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali, di Samarinda, Rabu, 20 Oktober 2021. BPBD Kota Samarinda bersama unsur TNI-POLRI, disdamkar, relawan dan tim gabungan lainnya berupaya melakukan penanganan darurat.

Samarinda, Beritasatu.com – Lebih dari 5.000 warga yang tinggal di sejumlah kelurahan di Kecamatan Samarinda, Utara, Samarinda, Kalimantan Timur , terdampak banjir akibat intensitas hujan lebat di Kota Samarinda dalam tiga hari terakhir. Basuki juga berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh Tanggap Darurat BPPW Kalimantan Timur dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana banjir. Kota Samarinda, Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Bukit Pulai dan Bukit Putus yang menyebabkan akses jalan Sumbar-Bengkulu sempat terputus. BMKG juga memberi peringatan untuk mewaspadai potensi terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah. Sirkulasi siklonik merupakan daerah pertemuan angin sehingga samarinda ketika angin bertemu terjadi penumpukan massa udara yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan. Banjir yang mengepung Kota Samarinda di awal pekan baru mulai surut pada Jumat lalu. Itupun warga setempat masih mengantisipasi debit kiriman dari hulu yang memungkinkan terjadinya banjir susulan.

BPBD) Kota Samarinda, Hambali, mengatakan banjir di Kalimantan Timur terjadi karena imbas hujan deras di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Pantauan merdeka.com, air yang menggenangi jalan berwarna kecokelatan bercampur lumpur dengan ketinggian berkisar cm. Tidak sedikit warga pengendara roda dua dan roda empat mengalami mati mesin lantaran nekat menerobos banjir. Pantauan merdeka.com, banjir juga merendam ruas kawasan bisnis Jalan Ahmad Yani I dan Ahmad Yani II, simpang empat Jalan KH Hasan Basri, serta simpang empat Lembuswana.

SAMARINDA – Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengalami banjir sejak kemarin 19 Oktober 2021. Banjir diakibatkan limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Eberadaan rawa dan bukit dalam daerah aliran sungai sangat vital untuk mengurangi banjir. “Ini adalah pekerjaan alam per detik, manusia tidak akan sanggup menggantikan, maka kita jangan mimpi bisa mengatasi banjir jika ruang sungai masih rusak,” ucapnya.

Yakni, perencanaan teknis dan penyusunan dokumen lingkungan pembangunan kolam retensi Pampang, kolam retensi Bengkuring, dan tanggul sungai Bengkuring. Masing-masing anggaran pagu Rp 1,5 miliar untuk perencanaan teknis, dan Rp 896 juta untuk dokumen lingkungan,” ucapnya, Kamis (2/12). REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dikepung banjir sejak Senin (18/10) sekitar pukul 07.00 Wita. Hal itu akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di ibu kota Provinsi Kaltem tersebut sejak Ahad (17/10) tengah malam hingga Senin pukul 08.00 pagi. Joko menerangkan, selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan tiga kejadian longsor di kawasan Gunung Kapur Samarinda Utara, di Palaran, serta di Sempaja Selatan yang juga masuk Samarinda Utara.

Sementara itu Uje warga jalan DI Panjaitan mengaku genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 06.30 WITA dengan ketinggian 60 cm di dalam rumah. Dari pantauan hingga sore tadi, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Dari pantauan hingga Rabu sore, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat. Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat antara lain Sulawesi, Nusa Tenggara timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Pengerukan yang tengah dilakukan di sungai mati, Jalan PM Noor, RT 38, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, dinilai belum signifikan mengatasi banjir di Jalan DI Panjaitan. Sejumlah pekerjaan rumah masih menanti demi mempercepat turunnya genangan banjir yang kerap melanda jalan poros utama menuju Bandara APT Pranoto di kala hujan deras melanda. Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita hari ini. Banjir ini akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Oleh karena itu, BPBD Kota mengingatkan masyarakat yang tinggal di tepi sungia karang Mumus seperti Lempake, Perumahaan Bengkuring dan Griya Mukty harus tetap siaga jika hujan lebat kembali mengguyur kota Samarinda. Kendati demikian BMKG memprakirakan bahwa hingga tanggal 11 Desember 2021, wilayah Samarinda tidak berpotensi diguyur hujan lebat. Pembangunan kolam retensi ini bagi pemkot Samarinda diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan Samarinda Utara, yang dinilai terkena dampak limpasan air dari kawasan kabupaten Kutai Kartanegara. Tim dari BPBD Samarinda dan sejumlah relawan tampak membantu warga yang ingin mengungsi, antara lain di kawasan Bengkuring Raya dan Perumahan Griya Mukti. Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan DI Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.

Dia menerangkan, konsultan telah melakukan presentasi pendahuluan terhadap dua proyek itu, dengan target rampung pada akhir Desember mendatang. “Semoga bisa berjalan dengan lancar, sehingga dampak banjir di Samarinda bisa terus ditekan,” ucapnya. Terkait detail pelaksanaan proyek MYC penanggulangan banjir, Kabid Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Abdul Samad menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan dua program pendahuluan yang bersumber dari APBD Perubahan 2021.

“Serta menormalisasi sungai mati sisi hulu dari Jembatan PM Noor menuju outlet Sungai Talang Sari,” ucapnya. Tidak sampai di situ, dia berharap semua instansi harus kembali duduk bersama membahas OPD yang akan melanjutkan pembangunan konstruksi turap sungai mati. Mengingat dari informasi yang didapat, BWS Kalimantan IV belum berencana mengalokasikan anggaran pembangunan di sana. “Desain awal kan dari pemkot selaku instansi yang membutuhkan lahan dalam dokumen perencanaan pengadaan tanah ,” ucapnya. Banjir di Samarinda sudah terjadi sejak Senin (18/10) imbas hujan lebat di utara Kota Samarinda dengan curah hujan 214,5 mm. Semakin berkurangnya resapan air di utara Samarinda, membuat air menumpuk di Bendungan Benanga hingga tinggi muka air mencapai level merah 102 cm.

Semua berjalan tertib dalam pelaksanaan Natal dan dapat menjadi contoh dalam implementasi protokol… Selama sehari, warga bisa membeli minyak goreng dan kebutuhan pangan lain dengan harga lebih murah dibanding harga… “Kita akan panggil 2 rekannya, untuk dimintai keterangan. Selain itu, kita juga masih mencari bukti-bukti atas kasus hilangnya korban,” tutur Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Roni Wibowo.

Dia mengatakan petugas BPBD dibantu oleh aparat kepolisian dan TNI beserta relawan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir. Sejumlah tempat telah disiapkan untuk evakuasi para korban banjir di antaranya Masjid Al Muhajirin sudah ada 85 jiwa, Masjid Darussalam 20 jiwa, posyandu 10 jiwa dan rusun 30 jiwa. Berdasarkan pantauan BMKG, Kota Samarinda berpotensi mengalami hujan hingga Minggu (24/10) mendatang. Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan Timur, BMKG menginformasikan peringatan dini potensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat/petir di wilayah Kelay, Long Bagun, Long Apari, Karangan, Pulau Derawan, Sandaran dan Muara Wahau. Dia berharap, baik pemkot, Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV, tahun depan kembali menyeriusi penanganan sistem drainase di Jalan DI Panjaitan. Langkah utamanya, melanjutkan pembebasan lahan dan pembangunan drainase di Jalan DI Panjaitan.

Selasa, 23 November 2021

Hujan Intensitas Tinggi Picu Banjir Di Samarinda

Dalam situasi banjir ini, masih ada pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genangan air, sehingga mesin sepeda motor pun akhirnya mati dan terpaksa harus mendorong di DI Panjaitan dekat Bukit Alaya. Bahkan, sudah selama empat hari ini, banjir besar itu merendam ribuan rumah di 10 kelurahan dan 4 kecamatan, dengan lebih dari 27 ribu warga yang terdampak. Dalam empat hari ini, dilaporkan hampir 10 ribu jiwa yang tinggal di 6 kelurahan pada dua kecamatan terdampak bencana ini, aktivitas perekonomian pun terganggu. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Samarinda kebagian dua proyek besar dengan skema anggaran multiyear contract . Yakni, pembangunan terowongan di Jalan Gurami menuju Jalan Sultan Alimudin, Kecamatan Samarinda Ilir, serta pembangunan dua kolam retensi di Pampang dan Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara. Banjir Samarinda dalam empat hari ini akibat hujan intensitas tinggi dan hujan di Muara Badak yang merupakan hulu Sungai Karang Mumus, sehingga debet air terus naik.

Semua berjalan tertib dalam pelaksanaan Natal dan dapat menjadi contoh dalam implementasi protokol… Selama sehari, warga bisa membeli minyak goreng dan kebutuhan pangan lain dengan harga lebih murah dibanding harga… “Kita akan panggil 2 rekannya, untuk dimintai keterangan. Selain itu, kita juga masih mencari bukti-bukti atas kasus hilangnya korban,” tutur Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Roni Wibowo.

Yakni, perencanaan teknis dan penyusunan dokumen lingkungan pembangunan kolam retensi Pampang, kolam retensi Bengkuring, dan tanggul sungai Bengkuring. Masing-masing anggaran pagu Rp 1,5 miliar untuk perencanaan teknis, dan Rp 896 juta untuk dokumen lingkungan,” ucapnya, Kamis (2/12). REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dikepung banjir sejak Senin (18/10) sekitar pukul 07.00 Wita. Hal itu akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di ibu kota Provinsi Kaltem tersebut sejak Ahad (17/10) tengah malam hingga Senin pukul 08.00 pagi. Joko menerangkan, selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan tiga kejadian longsor di kawasan Gunung Kapur Samarinda Utara, di Palaran, serta di Sempaja Selatan yang juga masuk Samarinda Utara.

Komisi III DPRD Samarinda juga dalam kesempatan beberapa waktu lalu sempat melakukan studi banding dan sharing dengan DPRD kabupaten Lombok Tengah terkait sistem drainase. Ia mengatakan saluran drainase yang sedang atau akan dibangun di beberapa titik di Kota Tepian tidak boleh lebih rendah dari muara sungai. Pantauan TribunKaltim.co, akses samarinda jalan yang sebelumnya lumpuh total karena banjir kini mulai terbuka. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda. Namun kendati ketiga proyek itu dibiayai dengan tahun jamak selama tiga tahun, maka pembiayaan dan pengerjaan proyek pun akan dicicil setiap satu tahunnya hingga tahun 2024.

Untuk terowongan butuh Rp 456 miliar, sedangkan kolam retensi dan tanggul sekitar Rp 208 miliar,” ucapnya, (2/12). Sedangkan dalam waktu dekat, revitalisasi Sungai Karang Mumus juga akan dilanjutkan hingga segemen kedua di arah gang Nibung menuju jembatan Ruhui Rahayu jalan S. Parman yang dikerjakan bersama antara BWS Kaltim, Dinas PUPR Kaltim dan Pemkot Samarinda.

Prediksinya, La Nina akan tumbuh hingga intensitas sedang sampai Februari 2022 yang dapat meningkatkan curah hujan. “Urusan banjir ini tidak hanya soal sampah di parit, parit dangkal. Kalau di hulu saluran terus terjadi bukaan lahan,” terang Rahmad. Selain musim hujan, BMKG juga mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya fenomena La Nina yang terdeteksi dengan intensitas lemah dan diperdiksikan hingga sedang sampai Februari 2022 yang dapat meningkatkan curah hujan.

“Selain itu juga menyebabkan jalan negara di IV Jurai retak yang membuat arus transportasi terganggu,” kata Doni. Doni memerinci 12 kecamatan yang dilanda banjir itu yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Lengayang, Ranah Pesisir, Sutera, Linggo Sari Baganti, Ranah Ampek Hulu Tapan, Basa Ampek Balai Tapan, Lunang dan Silaut. Hari itu, Sabtu (27/11), pada pukul 17.00 Wita 3 orang dari 5 rekan Hasbi pulang ke rumah. Tak lama berselang, ibu RT setempat yang melihat anak-anak bermain menegur mereka untuk segera pulang dikenakan hari yang semakin petang.

Walikota Samarinda, Andi Harun pun mengatakan bahwa pembangunan tiga proyek itu tidak akan sepenuhnya dibiayai oleh APBD Kota Samarinda. Perda Kota Samarinda no.2 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sebenarnya telah mengatur tentang ruang terbuka hijau sebanyak 30 persen. Pengembang perumahan dapat membangun 70 persen, sementara sisanya untuk ruang terbuka hijau. Sejumlah pesawat yang terpaksa delay, karena kru pesawat dan penumpang yang terjebak banjir sehingga terpaksa diangkut menggunakan truk, dan bus untuk menuju ke Bandara APT Pranoto. Warga membutuhkan pasokan air bersih dan obat-obatan, karena mereka sudah bertahan di lokasi banjir yang telah berlangsung sekitar lima hari ini.

”Kalau bangun jalan pemerintah seharusnya memprioritaskan sarana lainnya seperti saluran pembuangan air yang bagus dan lancar,” jelasnya. Ini bisa dikatakan banjir terparah di tahun 2020, bahkan genangan air bertahan cukup lama. Kapolsekta Sungai Pinang Kompol Ramadhanil mengatakan banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur kota Samarinda.

Pengerukan yang tengah dilakukan di sungai mati, Jalan PM Noor, RT 38, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, dinilai belum signifikan mengatasi banjir di Jalan DI Panjaitan. Sejumlah pekerjaan rumah masih menanti demi mempercepat turunnya genangan banjir yang kerap melanda jalan poros utama menuju Bandara APT Pranoto di kala hujan deras melanda. Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita hari ini. Banjir ini akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Pemanfaatan lubang eks tambang untuk menahan banjir di Kota Samarinda telah diwacanakan Wali Kota Samarinda Andi Harun di luar masterplan banjir yang ada. Akibat hujan tersebut, Samarinda disebut mengalami banjir terbesar sepanjang 2020. Masyarakat di Jawa Barat diminta mewaspadai bencana menjelang puncak musim hujan.

Pemerintah setempat segera membangun posko di setiap kecamatan yang terdampak banjir, karena ketinggian air bahkan bisa mencapai 2 meter dan warga harus dievakuasi. “Wilayah dan warga terdampak banjir ada di 48 RT. Sementara ada dua posko utama banjir untuk penerimaan bantuan dan distribusi,” jelas Joko. Dia memerinci, terhadap pembangunan kolam retensi di Pampang, lahan seluas 99 hektare masuk perencanaan, sedangkan di Bengkuring seluas 45 hektare.

Salah satu pengendara motor, Rudi mengaku tak bisa pulang lantaran akses jalan menuju Bontang terputus. Kondisi banjir di Jalan Poros Bontang – Samarinda yang mengakibatkan kemacetan panjang. Dia menyebut, bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun juga terus melakukan komunikasi dengan pemprov serta DPRD Kaltim untuk bisa mengucurkan bankeu bagi Kota Tepian.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu. Jika muncul KIPI, orang tua diimbau agar tak panik, tetap tenang dan melakukan langkah ini… Melalui program pengabdian masyarakat President University mencoba mendekatkan kembali garis sampah dengan garis industri pariwisata. Rachmat Gobel memberikan bantuan berupa jaket anti air untuk pengendara bentor dan nelayan di Provinsi Gorontalo. Pandemi Covid-19 belum berakhir namun Pemerintah Kota Samarinda kembali menetapkan status tanggap darurat untuk musibah banjir.

Hasil pemantauan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali suhu itu telah melewati ambang batas untuk kejadian fenomena La Nina yaitu -0,61 pada 10 hari pertama bulan ini. Mendingin di bagian tengah dan timur, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dekat wilayah Indonesia, yakni di bagian barat, justru berubah menghangat dan menciptakan pusat tekanan udara rendah di kawasan tersebut. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali.

“Untuk Perumahan Bengkuring, tinggi muka air bervariasi, ada yang rumahnya terendam banjir 30 cm, ada juga yang sampai 1,5 meter,” ujar Safaruddin, Ketua RT 41 Perumahan Bengkuring saat dihubungi, Rabu malam. Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dalam dua hari ini masih banjir, akibat limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Salah satu pemilik toko di Blahkiuh, I Gede Pande Eka Prayika mengatakan hujan lebat terjadi sekitar pukul 12.00 wita.

Suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Kalimantan Timur yang bernilai antara derajat celsius, dimana suhu muka laut ini berperan sebagai penyuplai uap air untuk pertumbuhan awan hujan. Dari pantauan TribunKaltim.co di lapangan, Banjir akibat diguyur hujan sejak subuh tadi kini setinggi pinggang orang dewasa. Pembangunan polder yang sebagian besar berada di daerah hulu kota Samarinda itu direncanakan untuk dapat menahan debit air dari arah Utara Samarinda. Hingga sore hari air waduk sudah mulai masuk kejalanan serta rumah sekitar bendungan Lempake karena bendungan tidak lagi mampu menampung air. Mulai depan kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada hingga jembatan Mahakam jalan Slamet Riyadi luapan air Sungai Mahakam sempat menutupi jalan, padahal sebelumnya tidak dibarengi dengan hujan. Namun pemkot juga akan memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.

Agie juga menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab dari hujan intensitas lebat ini. Sementara itu, salah seorang karyawan perbankan di Samarinda, Saputra mengatakan, dampak banjir ini cukup parah. “Ngeri memang efek banjir ini. Aktivitas ke sana kemari jadi terhambat. Benar, tidak mau ambil risiko lewat banjir karena bisa mogok di jalan,” ucapnya. Banjir mengakibatkan banyak kendaraan memutar mencari jalan lain yang tidak banjir dan ini membuat jalan-jalan alternatif menjadi macet. Pada jam jam sibuk, kemacetan tidak dapat dihindari di jalan yang menembus kawasan Jalan Lambung Mangkurat Samarinda. Meski genangan air masih terlihat, namun kendaraan roda dua maupun empat sudah bisa melintas.

Selain melakukan penyisiran di sekitar lokasi, upaya pencarian menggunakan ritual-ritual dan sia telah dilakukan untuk dapat menemukan keberadaan Hasbi. Pencarian Abdul Purnama, sejak dikabarkan hilang pada Kamis lalu terus dilakukan oleh warga dan relawan. Truk dan kendaraan yang terjebak di tengah jalan kini telah dievakuasi menggunakan crane dan dibantu oleh warga sekitar.

Guyuran air hujan juga telah menyebabkan tumbangnya sejumlah pohon dan peristiwa longsor di sejumlah lokasi dan menyebabkan aktivitas masyarakat tergangggu. Bantuan yang diangkut menggunakan tiga mobil bak terbuka itu, kata dia, di sebar ke tiga lokasi di Kabupaten Lombok Barat, yang dilanda banjir cukup parah, yakni di Dusun Kekait Daye, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari. Selain itu, di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, dan Dusun Peresak, Desa Meninting, Kecamatan Batulayar.

Minggu, 21 November 2021

Samarinda Banjir Akibat Hujan Deras, Tinggi Air Capai 40

Pemerintah setempat segera membangun posko di setiap kecamatan yang terdampak banjir, karena ketinggian air bahkan bisa mencapai 2 meter dan warga harus dievakuasi. “Wilayah dan warga terdampak banjir ada di 48 RT. Sementara ada dua posko utama banjir untuk penerimaan bantuan dan distribusi,” jelas Joko. Dia memerinci, terhadap pembangunan kolam retensi di Pampang, lahan seluas 99 hektare masuk perencanaan, sedangkan di Bengkuring seluas 45 hektare.

Pemanfaatan lubang eks tambang untuk menahan banjir di Kota Samarinda telah diwacanakan Wali Kota Samarinda Andi Harun di luar masterplan banjir yang ada. Akibat hujan tersebut, Samarinda disebut mengalami banjir terbesar sepanjang 2020. Masyarakat di Jawa Barat diminta mewaspadai bencana menjelang puncak musim hujan.

Prediksinya, La Nina akan tumbuh hingga intensitas sedang sampai Februari 2022 yang dapat meningkatkan curah hujan. “Urusan banjir ini tidak hanya soal sampah di parit, parit dangkal. Kalau di hulu saluran terus terjadi bukaan lahan,” terang Rahmad. Selain musim hujan, BMKG juga mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya fenomena La Nina yang terdeteksi dengan intensitas lemah dan diperdiksikan hingga sedang sampai Februari 2022 yang dapat meningkatkan curah hujan.

Guyuran air hujan juga telah menyebabkan tumbangnya sejumlah pohon dan peristiwa longsor di sejumlah lokasi dan menyebabkan aktivitas masyarakat tergangggu. Bantuan yang diangkut menggunakan tiga mobil bak terbuka itu, kata dia, di sebar ke tiga lokasi di Kabupaten Lombok Barat, yang dilanda banjir cukup parah, yakni di Dusun Kekait Daye, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari. Selain itu, di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, dan Dusun Peresak, Desa Meninting, Kecamatan Batulayar.

Salah satu pengendara motor, Rudi mengaku tak bisa pulang lantaran akses jalan menuju Bontang terputus. Kondisi banjir di Jalan Poros Bontang – Samarinda yang mengakibatkan kemacetan panjang. Dia menyebut, bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun juga terus melakukan komunikasi dengan pemprov serta DPRD Kaltim untuk bisa mengucurkan bankeu bagi Kota Tepian.

Agie juga menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab dari hujan intensitas lebat ini. Sementara itu, salah seorang karyawan perbankan di Samarinda, Saputra mengatakan, dampak banjir ini cukup parah. “Ngeri memang efek banjir ini. Aktivitas ke sana kemari jadi terhambat. Benar, tidak mau ambil risiko lewat banjir karena bisa mogok di jalan,” ucapnya. Banjir mengakibatkan banyak kendaraan memutar mencari jalan lain yang tidak banjir dan ini membuat jalan-jalan alternatif menjadi macet. Pada jam jam sibuk, kemacetan tidak dapat dihindari di jalan yang menembus kawasan Jalan Lambung Mangkurat Samarinda. Meski genangan air masih terlihat, namun kendaraan roda dua maupun empat sudah bisa melintas.

Komisi III DPRD Samarinda juga dalam kesempatan beberapa waktu lalu sempat melakukan studi banding dan sharing dengan DPRD kabupaten Lombok Tengah terkait sistem drainase. Ia mengatakan saluran drainase yang sedang atau akan dibangun di beberapa titik di Kota Tepian tidak boleh lebih rendah dari muara sungai. Pantauan TribunKaltim.co, akses jalan yang sebelumnya lumpuh total karena banjir kini mulai terbuka. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda. Namun kendati ketiga proyek itu dibiayai dengan tahun jamak selama tiga tahun, maka pembiayaan dan pengerjaan proyek pun akan dicicil setiap satu tahunnya hingga tahun 2024.

Suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Kalimantan Timur yang bernilai antara derajat celsius, dimana suhu muka laut ini berperan sebagai penyuplai uap air untuk pertumbuhan awan hujan. Dari pantauan TribunKaltim.co di lapangan, Banjir akibat diguyur hujan sejak subuh tadi kini setinggi pinggang orang dewasa. Pembangunan polder yang sebagian besar berada di daerah hulu kota Samarinda itu direncanakan untuk dapat menahan debit air dari arah Utara Samarinda. Hingga sore hari air waduk sudah mulai masuk kejalanan serta rumah sekitar bendungan Lempake karena bendungan tidak lagi mampu menampung air. Mulai depan kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada hingga jembatan Mahakam jalan Slamet Riyadi luapan air Sungai Mahakam sempat menutupi jalan, padahal sebelumnya tidak dibarengi dengan hujan. Namun pemkot juga akan memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.

Walikota Samarinda, Andi Harun pun mengatakan bahwa pembangunan tiga proyek itu tidak akan sepenuhnya dibiayai oleh APBD Kota Samarinda. Perda Kota Samarinda no.2 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sebenarnya telah mengatur tentang ruang terbuka hijau sebanyak 30 persen. Pengembang perumahan dapat membangun 70 persen, sementara sisanya untuk ruang terbuka hijau. Sejumlah pesawat yang terpaksa delay, karena kru pesawat dan penumpang yang terjebak banjir sehingga terpaksa diangkut menggunakan truk, dan bus untuk menuju ke Bandara APT Pranoto. Warga membutuhkan pasokan air bersih dan obat-obatan, karena mereka sudah bertahan di lokasi banjir yang telah berlangsung sekitar lima hari ini.

“Selain itu juga menyebabkan jalan negara di IV Jurai retak yang membuat arus transportasi terganggu,” kata Doni. Doni memerinci 12 kecamatan yang dilanda banjir itu yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Lengayang, Ranah Pesisir, Sutera, Linggo Sari Baganti, Ranah Ampek Hulu Tapan, Basa Ampek Balai Tapan, Lunang dan Silaut. Hari itu, Sabtu (27/11), pada pukul 17.00 Wita 3 orang dari 5 rekan Hasbi pulang ke rumah. Tak lama berselang, ibu RT setempat yang melihat anak-anak bermain menegur mereka untuk segera pulang dikenakan hari yang semakin petang.

Selain melakukan penyisiran di sekitar lokasi, upaya pencarian menggunakan ritual-ritual dan sia telah dilakukan untuk dapat menemukan keberadaan Hasbi. Pencarian Abdul Purnama, sejak dikabarkan hilang pada Kamis lalu terus dilakukan oleh warga dan relawan. Truk dan kendaraan yang terjebak di tengah jalan kini telah dievakuasi menggunakan crane dan dibantu oleh warga sekitar.

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA– Upaya Pemerintah Kota Samarinda untuk menangani banjir di ibu kota provinsi Kalimantan Timur itu berlanjut, dengan pembangunan tiga proyek penanganan banjir di tahun 2022. Pemerintah mesti tegas mengupayakan Ruang terbuka hijau di Samarinda yang belum genap 30 persen dari seluruh wilayah kota ini. Banyaknya bangunan liar di sempadan sungai juga menghambat aliran air dan memperparah banjir.

“Kami imbau kepada masyarakat harus lebih disiplin agar tidak membuang sampah ke parit dan sungai. Yudha berharap agar masyarakat tetap waspada dengan berbagai ancaman bencana yang akan terjadi, namun diimbangi untuk tidak panik. Ia menegaksan pihaknya telah menurunkan sejumlah personel di titik lokasi kejadian untuk memberikan bantuan dan pertolongan. Yudha menambahkan selain banjir, peristiwa tersebut juga mengakibatkan pohon tumbang dan tanah longsor.

Hasil pemantauan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali suhu itu telah melewati ambang batas untuk kejadian fenomena La Nina yaitu -0,61 pada 10 hari pertama bulan ini. Mendingin di bagian tengah dan timur, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dekat wilayah Indonesia, yakni di bagian barat, justru berubah menghangat dan menciptakan pusat tekanan udara rendah di kawasan tersebut. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu. Jika muncul KIPI, orang tua diimbau agar tak panik, tetap tenang dan melakukan langkah ini… Melalui program pengabdian masyarakat President University mencoba mendekatkan kembali garis sampah dengan garis industri pariwisata. Rachmat Gobel memberikan bantuan berupa jaket anti air untuk pengendara bentor dan nelayan di Provinsi Gorontalo. Pandemi Covid-19 belum berakhir namun Pemerintah Kota Samarinda kembali menetapkan status tanggap darurat untuk musibah banjir.

Untuk terowongan butuh Rp 456 miliar, sedangkan kolam retensi dan tanggul sekitar Rp 208 miliar,” ucapnya, (2/12). Sedangkan dalam waktu dekat, revitalisasi Sungai Karang Mumus juga akan samarinda dilanjutkan hingga segemen kedua di arah gang Nibung menuju jembatan Ruhui Rahayu jalan S. Parman yang dikerjakan bersama antara BWS Kaltim, Dinas PUPR Kaltim dan Pemkot Samarinda.

Biasanya kawasan itu ramai namun sekarang relatif jarang dilalui lantaran ketinggian air hingga 50 cm. Terkait dengan fenomena banjir akibat 0asang nya air sungai Mahakam, BMKG membenarkan bahwa hal itu termasuk dalam kategori banjir rob. Adapun pembangunan fisik tiga proyek multi years penanggulangan banjir di samarinda untuk tahun ini dialokasikan sebesar Rp 50 miliar.

Sabtu, 20 November 2021

Fenomena Air Pasang Sungai Mahakam Di Samarinda, Bmkg Sebut Curah Hujan Di Hulu Cukup Tinggi

Walikota Samarinda, Andi Harun pun mengatakan bahwa pembangunan tiga proyek itu tidak akan sepenuhnya dibiayai oleh APBD Kota Samarinda. Perda Kota Samarinda no.2 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sebenarnya telah mengatur tentang ruang terbuka hijau sebanyak 30 persen. Pengembang perumahan dapat membangun 70 persen, sementara sisanya untuk ruang terbuka hijau. Sejumlah pesawat yang terpaksa delay, karena kru pesawat dan penumpang yang terjebak banjir sehingga terpaksa diangkut menggunakan truk, dan bus untuk menuju ke Bandara APT Pranoto. Warga membutuhkan pasokan air bersih dan obat-obatan, karena mereka sudah bertahan di lokasi banjir yang telah berlangsung sekitar lima hari ini.

Pengerukan yang tengah dilakukan di sungai mati, Jalan PM Noor, RT 38, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, dinilai belum signifikan mengatasi banjir di Jalan DI Panjaitan. Sejumlah pekerjaan rumah masih menanti demi mempercepat turunnya genangan banjir yang kerap melanda jalan poros utama menuju Bandara APT Pranoto di kala hujan deras melanda. Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita hari ini. Banjir ini akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Sementara itu Uje warga jalan DI Panjaitan mengaku genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 06.30 WITA dengan ketinggian 60 cm di dalam rumah. Dari pantauan hingga sore tadi, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Dari pantauan hingga Rabu sore, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat. Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat antara lain Sulawesi, Nusa Tenggara timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

“Serta menormalisasi sungai mati sisi hulu dari Jembatan PM Noor menuju outlet Sungai Talang Sari,” ucapnya. Tidak sampai di situ, dia berharap semua instansi harus kembali duduk bersama membahas OPD yang akan melanjutkan pembangunan konstruksi turap sungai mati. Mengingat dari informasi yang didapat, BWS Kalimantan IV belum berencana mengalokasikan anggaran pembangunan di sana. “Desain awal kan dari pemkot selaku instansi yang membutuhkan lahan dalam dokumen perencanaan pengadaan tanah ,” ucapnya. Banjir di Samarinda sudah terjadi sejak Senin (18/10) imbas hujan lebat di utara Kota Samarinda dengan curah hujan 214,5 mm. Semakin berkurangnya resapan air di utara Samarinda, membuat air menumpuk di Bendungan Benanga hingga tinggi muka air mencapai level merah 102 cm.

Suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Kalimantan Timur yang bernilai antara derajat celsius, dimana suhu muka laut ini berperan sebagai penyuplai uap air untuk pertumbuhan awan hujan. Dari pantauan TribunKaltim.co di lapangan, Banjir akibat diguyur hujan sejak subuh tadi kini setinggi pinggang orang dewasa. Pembangunan polder yang sebagian besar berada di daerah hulu kota Samarinda itu direncanakan untuk dapat menahan debit air dari arah Utara Samarinda. Hingga sore hari air waduk sudah mulai masuk kejalanan serta rumah sekitar bendungan Lempake karena bendungan tidak lagi mampu menampung air. Mulai depan kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada hingga jembatan Mahakam jalan Slamet Riyadi luapan air Sungai Mahakam sempat menutupi jalan, padahal sebelumnya tidak dibarengi dengan hujan. Namun pemkot juga akan memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.

Yakni, perencanaan teknis dan penyusunan dokumen lingkungan pembangunan kolam retensi Pampang, kolam retensi Bengkuring, dan tanggul sungai Bengkuring. Masing-masing anggaran pagu Rp 1,5 miliar untuk perencanaan teknis, dan Rp 896 juta untuk dokumen lingkungan,” ucapnya, Kamis (2/12). REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dikepung banjir sejak Senin (18/10) sekitar pukul 07.00 Wita. Hal itu akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di ibu kota Provinsi Kaltem tersebut sejak Ahad (17/10) tengah malam hingga Senin pukul 08.00 pagi. Joko menerangkan, selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan tiga kejadian longsor di kawasan Gunung Kapur Samarinda Utara, di Palaran, serta di Sempaja Selatan yang juga masuk Samarinda Utara.

Oleh karena itu, BPBD Kota mengingatkan masyarakat yang tinggal di tepi sungia karang Mumus seperti Lempake, Perumahaan Bengkuring dan Griya Mukty harus tetap siaga jika hujan lebat kembali mengguyur kota Samarinda. Kendati demikian BMKG memprakirakan bahwa hingga tanggal 11 Desember 2021, wilayah Samarinda tidak berpotensi diguyur hujan lebat. Pembangunan kolam retensi ini bagi pemkot Samarinda diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan Samarinda Utara, yang dinilai terkena dampak limpasan air dari kawasan kabupaten Kutai Kartanegara. Tim dari BPBD Samarinda dan sejumlah relawan tampak membantu warga yang ingin mengungsi, antara lain di kawasan Bengkuring Raya dan Perumahan Griya Mukti. Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan DI Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.

Hasil pemantauan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali suhu itu telah melewati ambang batas untuk kejadian fenomena La Nina yaitu -0,61 pada 10 hari pertama bulan ini. Mendingin di bagian tengah dan timur, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dekat wilayah Indonesia, yakni di bagian barat, justru berubah menghangat dan menciptakan pusat tekanan udara rendah di kawasan tersebut. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali.

Untuk terowongan butuh Rp 456 miliar, sedangkan kolam retensi dan tanggul sekitar Rp 208 miliar,” ucapnya, (2/12). Sedangkan dalam waktu dekat, revitalisasi Sungai Karang Mumus juga akan dilanjutkan hingga segemen kedua di arah gang Nibung menuju jembatan Ruhui Rahayu jalan S. Parman yang dikerjakan bersama antara BWS Kaltim, Dinas PUPR Kaltim dan Pemkot Samarinda.

Agie juga menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab dari hujan intensitas lebat ini. Sementara itu, salah seorang karyawan perbankan di Samarinda, Saputra mengatakan, dampak banjir ini cukup parah. “Ngeri memang efek banjir ini. Aktivitas ke sana kemari jadi terhambat. Benar, tidak mau ambil risiko lewat banjir karena bisa mogok di jalan,” ucapnya. Banjir mengakibatkan banyak kendaraan memutar mencari jalan lain yang tidak banjir dan ini membuat jalan-jalan alternatif menjadi macet. Pada jam jam sibuk, kemacetan tidak dapat dihindari di jalan yang menembus kawasan Jalan Lambung Mangkurat Samarinda. Meski genangan air masih terlihat, namun kendaraan roda dua maupun empat sudah bisa melintas.

“Selain itu juga menyebabkan jalan negara di IV Jurai retak yang membuat arus transportasi terganggu,” kata Doni. Doni memerinci 12 kecamatan yang dilanda banjir itu yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Lengayang, Ranah Pesisir, Sutera, Linggo Sari Baganti, Ranah Ampek samarinda Hulu Tapan, Basa Ampek Balai Tapan, Lunang dan Silaut. Hari itu, Sabtu (27/11), pada pukul 17.00 Wita 3 orang dari 5 rekan Hasbi pulang ke rumah. Tak lama berselang, ibu RT setempat yang melihat anak-anak bermain menegur mereka untuk segera pulang dikenakan hari yang semakin petang.

SAMARINDA – Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengalami banjir sejak kemarin 19 Oktober 2021. Banjir diakibatkan limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Eberadaan rawa dan bukit dalam daerah aliran sungai sangat vital untuk mengurangi banjir. “Ini adalah pekerjaan alam per detik, manusia tidak akan sanggup menggantikan, maka kita jangan mimpi bisa mengatasi banjir jika ruang sungai masih rusak,” ucapnya.

Dalam situasi banjir ini, masih ada pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genangan air, sehingga mesin sepeda motor pun akhirnya mati dan terpaksa harus mendorong di DI Panjaitan dekat Bukit Alaya. Bahkan, sudah selama empat hari ini, banjir besar itu merendam ribuan rumah di 10 kelurahan dan 4 kecamatan, dengan lebih dari 27 ribu warga yang terdampak. Dalam empat hari ini, dilaporkan hampir 10 ribu jiwa yang tinggal di 6 kelurahan pada dua kecamatan terdampak bencana ini, aktivitas perekonomian pun terganggu. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Samarinda kebagian dua proyek besar dengan skema anggaran multiyear contract . Yakni, pembangunan terowongan di Jalan Gurami menuju Jalan Sultan Alimudin, Kecamatan Samarinda Ilir, serta pembangunan dua kolam retensi di Pampang dan Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara. Banjir Samarinda dalam empat hari ini akibat hujan intensitas tinggi dan hujan di Muara Badak yang merupakan hulu Sungai Karang Mumus, sehingga debet air terus naik.

Selain melakukan penyisiran di sekitar lokasi, upaya pencarian menggunakan ritual-ritual dan sia telah dilakukan untuk dapat menemukan keberadaan Hasbi. Pencarian Abdul Purnama, sejak dikabarkan hilang pada Kamis lalu terus dilakukan oleh warga dan relawan. Truk dan kendaraan yang terjebak di tengah jalan kini telah dievakuasi menggunakan crane dan dibantu oleh warga sekitar.

“Untuk Perumahan Bengkuring, tinggi muka air bervariasi, ada yang rumahnya terendam banjir 30 cm, ada juga yang sampai 1,5 meter,” ujar Safaruddin, Ketua RT 41 Perumahan Bengkuring saat dihubungi, Rabu malam. Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dalam dua hari ini masih banjir, akibat limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Salah satu pemilik toko di Blahkiuh, I Gede Pande Eka Prayika mengatakan hujan lebat terjadi sekitar pukul 12.00 wita.

Samarinda, Beritasatu.com – Lebih dari 5.000 warga yang tinggal di sejumlah kelurahan di Kecamatan Samarinda, Utara, Samarinda, Kalimantan Timur , terdampak banjir akibat intensitas hujan lebat di Kota Samarinda dalam tiga hari terakhir. Basuki juga berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh Tanggap Darurat BPPW Kalimantan Timur dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana banjir. Kota Samarinda, Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Semua berjalan tertib dalam pelaksanaan Natal dan dapat menjadi contoh dalam implementasi protokol… Selama sehari, warga bisa membeli minyak goreng dan kebutuhan pangan lain dengan harga lebih murah dibanding harga… “Kita akan panggil 2 rekannya, untuk dimintai keterangan. Selain itu, kita juga masih mencari bukti-bukti atas kasus hilangnya korban,” tutur Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Roni Wibowo.

Prediksinya, La Nina akan tumbuh hingga intensitas sedang sampai Februari 2022 yang dapat meningkatkan curah hujan. “Urusan banjir ini tidak hanya soal sampah di parit, parit dangkal. Kalau di hulu saluran terus terjadi bukaan lahan,” terang Rahmad. Selain musim hujan, BMKG juga mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya fenomena La Nina yang terdeteksi dengan intensitas lemah dan diperdiksikan hingga sedang sampai Februari 2022 yang dapat meningkatkan curah hujan.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Bukit Pulai dan Bukit Putus yang menyebabkan akses jalan Sumbar-Bengkulu sempat terputus. BMKG juga memberi peringatan untuk mewaspadai potensi terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah. Sirkulasi siklonik merupakan daerah pertemuan angin sehingga ketika angin bertemu terjadi penumpukan massa udara yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan. Banjir yang mengepung Kota Samarinda di awal pekan baru mulai surut pada Jumat lalu. Itupun warga setempat masih mengantisipasi debit kiriman dari hulu yang memungkinkan terjadinya banjir susulan.

”Kalau bangun jalan pemerintah seharusnya memprioritaskan sarana lainnya seperti saluran pembuangan air yang bagus dan lancar,” jelasnya. Ini bisa dikatakan banjir terparah di tahun 2020, bahkan genangan air bertahan cukup lama. Kapolsekta Sungai Pinang Kompol Ramadhanil mengatakan banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur kota Samarinda.

Selasa, 09 November 2021

Hujan Intensitas Tinggi Picu Banjir Di Samarinda

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang hari yaitu Samarinda, Mataram, dan Kupang. Sedangkan wilayah dengan potensi hujan disertai kilat atau petir pada malam hari yaitu Samarinda, Bandar Lampung, dan Semarang. Selain banjir, lanjut Joko, hujan yang mengguyur dengan intensitas sedang dan lebat tersebut juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, seperti di Jalan Gunung Kapur II, Gang, sehingga tanah longsor ini menimpa rumah Suroso. Total korban pun bertambah menjadi 3.656 jiwa dari 1.310 KK yang tersebar di 26 RT dengan 915 rumah terendam banjir.

Semua berjalan tertib dalam pelaksanaan Natal dan dapat menjadi contoh dalam implementasi protokol… Selama sehari, warga bisa membeli minyak goreng dan kebutuhan pangan lain dengan harga lebih murah dibanding harga… “Kita akan panggil 2 rekannya, untuk dimintai keterangan. Selain itu, kita juga masih mencari bukti-bukti atas kasus hilangnya korban,” tutur Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Roni Wibowo.

Sementara itu Uje warga jalan DI Panjaitan mengaku genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 06.30 WITA dengan ketinggian 60 cm di dalam rumah. Dari pantauan hingga sore tadi, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Dari pantauan hingga Rabu sore, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat. Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat antara lain Sulawesi, Nusa Tenggara timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Bukit Pulai dan Bukit Putus yang menyebabkan akses jalan Sumbar-Bengkulu sempat terputus. BMKG juga memberi peringatan untuk mewaspadai potensi terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah. Sirkulasi siklonik merupakan daerah pertemuan angin sehingga samarinda ketika angin bertemu terjadi penumpukan massa udara yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan. Banjir yang mengepung Kota Samarinda di awal pekan baru mulai surut pada Jumat lalu. Itupun warga setempat masih mengantisipasi debit kiriman dari hulu yang memungkinkan terjadinya banjir susulan.

Samarinda, Beritasatu.com – Lebih dari 5.000 warga yang tinggal di sejumlah kelurahan di Kecamatan Samarinda, Utara, Samarinda, Kalimantan Timur , terdampak banjir akibat intensitas hujan lebat di Kota Samarinda dalam tiga hari terakhir. Basuki juga berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh Tanggap Darurat BPPW Kalimantan Timur dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana banjir. Kota Samarinda, Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Selain melakukan penyisiran di sekitar lokasi, upaya pencarian menggunakan ritual-ritual dan sia telah dilakukan untuk dapat menemukan keberadaan Hasbi. Pencarian Abdul Purnama, sejak dikabarkan hilang pada Kamis lalu terus dilakukan oleh warga dan relawan. Truk dan kendaraan yang terjebak di tengah jalan kini telah dievakuasi menggunakan crane dan dibantu oleh warga sekitar.

SAMARINDA – Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengalami banjir sejak kemarin 19 Oktober 2021. Banjir diakibatkan limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Eberadaan rawa dan bukit dalam daerah aliran sungai sangat vital untuk mengurangi banjir. “Ini adalah pekerjaan alam per detik, manusia tidak akan sanggup menggantikan, maka kita jangan mimpi bisa mengatasi banjir jika ruang sungai masih rusak,” ucapnya.

Dia mengatakan petugas BPBD dibantu oleh aparat kepolisian dan TNI beserta relawan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir. Sejumlah tempat telah disiapkan untuk evakuasi para korban banjir di antaranya Masjid Al Muhajirin sudah ada 85 jiwa, Masjid Darussalam 20 jiwa, posyandu 10 jiwa dan rusun 30 jiwa. Berdasarkan pantauan BMKG, Kota Samarinda berpotensi mengalami hujan hingga Minggu (24/10) mendatang. Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan Timur, BMKG menginformasikan peringatan dini potensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat/petir di wilayah Kelay, Long Bagun, Long Apari, Karangan, Pulau Derawan, Sandaran dan Muara Wahau. Dia berharap, baik pemkot, Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV, tahun depan kembali menyeriusi penanganan sistem drainase di Jalan DI Panjaitan. Langkah utamanya, melanjutkan pembebasan lahan dan pembangunan drainase di Jalan DI Panjaitan.

“Serta menormalisasi sungai mati sisi hulu dari Jembatan PM Noor menuju outlet Sungai Talang Sari,” ucapnya. Tidak sampai di situ, dia berharap semua instansi harus kembali duduk bersama membahas OPD yang akan melanjutkan pembangunan konstruksi turap sungai mati. Mengingat dari informasi yang didapat, BWS Kalimantan IV belum berencana mengalokasikan anggaran pembangunan di sana. “Desain awal kan dari pemkot selaku instansi yang membutuhkan lahan dalam dokumen perencanaan pengadaan tanah ,” ucapnya. Banjir di Samarinda sudah terjadi sejak Senin (18/10) imbas hujan lebat di utara Kota Samarinda dengan curah hujan 214,5 mm. Semakin berkurangnya resapan air di utara Samarinda, membuat air menumpuk di Bendungan Benanga hingga tinggi muka air mencapai level merah 102 cm.

Pengerukan yang tengah dilakukan di sungai mati, Jalan PM Noor, RT 38, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, dinilai belum signifikan mengatasi banjir di Jalan DI Panjaitan. Sejumlah pekerjaan rumah masih menanti demi mempercepat turunnya genangan banjir yang kerap melanda jalan poros utama menuju Bandara APT Pranoto di kala hujan deras melanda. Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita hari ini. Banjir ini akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

“Selain itu juga menyebabkan jalan negara di IV Jurai retak yang membuat arus transportasi terganggu,” kata Doni. Doni memerinci 12 kecamatan yang dilanda banjir itu yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Lengayang, Ranah Pesisir, Sutera, Linggo Sari Baganti, Ranah Ampek Hulu Tapan, Basa Ampek Balai Tapan, Lunang dan Silaut. Hari itu, Sabtu (27/11), pada pukul 17.00 Wita 3 orang dari 5 rekan Hasbi pulang ke rumah. Tak lama berselang, ibu RT setempat yang melihat anak-anak bermain menegur mereka untuk segera pulang dikenakan hari yang semakin petang.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, ketiga proyek itu menelan biaya keseluruhan hingga sekitar Rp 208 miliar. Tampak pula sejumlah warga yang mengungsi di daerah agak tinggi dan mereka bergerombol. Rata-rata dari mereka menumpang mengisi baterei ponsel dari listrik di salah satu ruko yang tutup, namun kabel listriknya disalurkan ke teras ruko. “Air terus naik dan hingga Jumat siang belum surut, padahal biasanya jika selesai hujan air juga ikut turun,” kata Uje.

Yakni, perencanaan teknis dan penyusunan dokumen lingkungan pembangunan kolam retensi Pampang, kolam retensi Bengkuring, dan tanggul sungai Bengkuring. Masing-masing anggaran pagu Rp 1,5 miliar untuk perencanaan teknis, dan Rp 896 juta untuk dokumen lingkungan,” ucapnya, Kamis (2/12). REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dikepung banjir sejak Senin (18/10) sekitar pukul 07.00 Wita. Hal itu akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di ibu kota Provinsi Kaltem tersebut sejak Ahad (17/10) tengah malam hingga Senin pukul 08.00 pagi. Joko menerangkan, selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan tiga kejadian longsor di kawasan Gunung Kapur Samarinda Utara, di Palaran, serta di Sempaja Selatan yang juga masuk Samarinda Utara.

”Kalau bangun jalan pemerintah seharusnya memprioritaskan sarana lainnya seperti saluran pembuangan air yang bagus dan lancar,” jelasnya. Ini bisa dikatakan banjir terparah di tahun 2020, bahkan genangan air bertahan cukup lama. Kapolsekta Sungai Pinang Kompol Ramadhanil mengatakan banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur kota Samarinda.

Oleh karena itu, BPBD Kota mengingatkan masyarakat yang tinggal di tepi sungia karang Mumus seperti Lempake, Perumahaan Bengkuring dan Griya Mukty harus tetap siaga jika hujan lebat kembali mengguyur kota Samarinda. Kendati demikian BMKG memprakirakan bahwa hingga tanggal 11 Desember 2021, wilayah Samarinda tidak berpotensi diguyur hujan lebat. Pembangunan kolam retensi ini bagi pemkot Samarinda diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan Samarinda Utara, yang dinilai terkena dampak limpasan air dari kawasan kabupaten Kutai Kartanegara. Tim dari BPBD Samarinda dan sejumlah relawan tampak membantu warga yang ingin mengungsi, antara lain di kawasan Bengkuring Raya dan Perumahan Griya Mukti. Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan DI Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.

“Rusaknya ruang sungai atau daerah aliran sungai yang meliputi gunung, bukit, lembah, rawa, dan titik yang paling dekat dengan sungai, yakni rivarian,” ujar Misman. “Ketinggian air mencapai 60 cm di jalan ditambah arus deras membuat berapa pengendara roda dua bahkan terjatuh akibat derasnya air,” kata Harpiah. Hal itu disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Kabupaten Badung dari pukul 12.00 Wita. Ia melanjutkan, walaupun air sudah merendam permukiman, sejumlah warga Perumahan Bengkuring, salah satu wilayah terdampak, Kelurahan Sempaja Timur, memilih bertahan di rumah. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali, di Samarinda, Rabu, 20 Oktober 2021. BPBD Kota Samarinda bersama unsur TNI-POLRI, disdamkar, relawan dan tim gabungan lainnya berupaya melakukan penanganan darurat.

“Untuk Perumahan Bengkuring, tinggi muka air bervariasi, ada yang rumahnya terendam banjir 30 cm, ada juga yang sampai 1,5 meter,” ujar Safaruddin, Ketua RT 41 Perumahan Bengkuring saat dihubungi, Rabu malam. Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dalam dua hari ini masih banjir, akibat limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Salah satu pemilik toko di Blahkiuh, I Gede Pande Eka Prayika mengatakan hujan lebat terjadi sekitar pukul 12.00 wita.

Dalam situasi banjir ini, masih ada pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genangan air, sehingga mesin sepeda motor pun akhirnya mati dan terpaksa harus mendorong di DI Panjaitan dekat Bukit Alaya. Bahkan, sudah selama empat hari ini, banjir besar itu merendam ribuan rumah di 10 kelurahan dan 4 kecamatan, dengan lebih dari 27 ribu warga yang terdampak. Dalam empat hari ini, dilaporkan hampir 10 ribu jiwa yang tinggal di 6 kelurahan pada dua kecamatan terdampak bencana ini, aktivitas perekonomian pun terganggu. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Samarinda kebagian dua proyek besar dengan skema anggaran multiyear contract . Yakni, pembangunan terowongan di Jalan Gurami menuju Jalan Sultan Alimudin, Kecamatan Samarinda Ilir, serta pembangunan dua kolam retensi di Pampang dan Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara. Banjir Samarinda dalam empat hari ini akibat hujan intensitas tinggi dan hujan di Muara Badak yang merupakan hulu Sungai Karang Mumus, sehingga debet air terus naik.

Hasil pemantauan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali suhu itu telah melewati ambang batas untuk kejadian fenomena La Nina yaitu -0,61 pada 10 hari pertama bulan ini. Mendingin di bagian tengah dan timur, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dekat wilayah Indonesia, yakni di bagian barat, justru berubah menghangat dan menciptakan pusat tekanan udara rendah di kawasan tersebut. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali.

Senin, 08 November 2021

Samarinda Banjir Akibat Hujan Deras, Tinggi Air Capai 40

Suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Kalimantan Timur yang bernilai antara derajat celsius, dimana suhu muka laut ini berperan sebagai penyuplai uap air untuk pertumbuhan awan hujan. Dari pantauan TribunKaltim.co di lapangan, Banjir akibat diguyur hujan sejak subuh tadi kini setinggi pinggang orang dewasa. Pembangunan polder yang sebagian besar berada di daerah hulu kota Samarinda itu direncanakan untuk dapat menahan debit air dari arah Utara Samarinda. Hingga sore hari air waduk sudah mulai masuk kejalanan serta rumah sekitar bendungan Lempake karena bendungan tidak lagi mampu menampung air. Mulai depan kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada hingga jembatan Mahakam jalan Slamet Riyadi luapan air Sungai Mahakam sempat menutupi jalan, padahal sebelumnya tidak dibarengi dengan hujan. Namun pemkot juga akan memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.

Selain melakukan penyisiran di sekitar lokasi, upaya pencarian menggunakan ritual-ritual dan sia telah dilakukan untuk dapat menemukan keberadaan Hasbi. Pencarian Abdul Purnama, sejak dikabarkan hilang pada Kamis lalu terus dilakukan oleh warga dan relawan. Truk dan kendaraan yang terjebak di tengah jalan kini telah dievakuasi menggunakan crane dan dibantu oleh warga sekitar.

“Selain itu juga menyebabkan jalan negara di IV Jurai retak yang membuat arus transportasi terganggu,” kata Doni. Doni memerinci 12 kecamatan yang dilanda banjir itu yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Lengayang, Ranah Pesisir, Sutera, Linggo Sari Baganti, Ranah Ampek Hulu Tapan, Basa Ampek Balai Tapan, Lunang dan Silaut. Hari itu, Sabtu (27/11), pada pukul 17.00 Wita 3 orang dari 5 rekan Hasbi pulang ke rumah. Tak lama berselang, ibu RT setempat yang melihat anak-anak bermain menegur mereka untuk segera pulang dikenakan hari yang semakin petang.

Agie juga menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab dari hujan intensitas lebat ini. Sementara itu, salah seorang karyawan perbankan di Samarinda, Saputra mengatakan, dampak banjir ini cukup parah. “Ngeri memang efek banjir ini. Aktivitas ke sana kemari jadi terhambat. Benar, tidak mau ambil risiko lewat banjir karena bisa mogok di jalan,” ucapnya. Banjir mengakibatkan banyak kendaraan memutar mencari jalan lain yang tidak banjir dan ini membuat jalan-jalan alternatif menjadi macet. Pada jam jam sibuk, kemacetan tidak dapat dihindari di jalan yang menembus kawasan Jalan Lambung Mangkurat Samarinda. Meski genangan air masih terlihat, namun kendaraan roda dua maupun empat sudah bisa melintas.

Selain banjir, juga terjadi longsor di Bukit Pulai dan Bukit Putus yang menyebabkan akses jalan Sumbar-Bengkulu sempat terputus. BMKG juga memberi peringatan untuk mewaspadai potensi terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah. Sirkulasi siklonik merupakan daerah pertemuan angin sehingga ketika angin bertemu terjadi penumpukan massa udara yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan. Banjir yang mengepung Kota Samarinda di awal pekan baru mulai surut pada Jumat lalu. Itupun warga setempat masih mengantisipasi debit kiriman dari hulu yang memungkinkan terjadinya banjir susulan.

Yakni, perencanaan teknis dan penyusunan dokumen lingkungan pembangunan kolam retensi Pampang, kolam retensi Bengkuring, dan tanggul sungai Bengkuring. Masing-masing anggaran pagu Rp 1,5 miliar untuk perencanaan teknis, dan Rp 896 juta untuk dokumen lingkungan,” ucapnya, Kamis (2/12). REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dikepung banjir sejak Senin (18/10) sekitar samarinda pukul 07.00 Wita. Hal itu akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di ibu kota Provinsi Kaltem tersebut sejak Ahad (17/10) tengah malam hingga Senin pukul 08.00 pagi. Joko menerangkan, selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan tiga kejadian longsor di kawasan Gunung Kapur Samarinda Utara, di Palaran, serta di Sempaja Selatan yang juga masuk Samarinda Utara.

”Kalau bangun jalan pemerintah seharusnya memprioritaskan sarana lainnya seperti saluran pembuangan air yang bagus dan lancar,” jelasnya. Ini bisa dikatakan banjir terparah di tahun 2020, bahkan genangan air bertahan cukup lama. Kapolsekta Sungai Pinang Kompol Ramadhanil mengatakan banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur kota Samarinda.

Dalam situasi banjir ini, masih ada pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genangan air, sehingga mesin sepeda motor pun akhirnya mati dan terpaksa harus mendorong di DI Panjaitan dekat Bukit Alaya. Bahkan, sudah selama empat hari ini, banjir besar itu merendam ribuan rumah di 10 kelurahan dan 4 kecamatan, dengan lebih dari 27 ribu warga yang terdampak. Dalam empat hari ini, dilaporkan hampir 10 ribu jiwa yang tinggal di 6 kelurahan pada dua kecamatan terdampak bencana ini, aktivitas perekonomian pun terganggu. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Samarinda kebagian dua proyek besar dengan skema anggaran multiyear contract . Yakni, pembangunan terowongan di Jalan Gurami menuju Jalan Sultan Alimudin, Kecamatan Samarinda Ilir, serta pembangunan dua kolam retensi di Pampang dan Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara. Banjir Samarinda dalam empat hari ini akibat hujan intensitas tinggi dan hujan di Muara Badak yang merupakan hulu Sungai Karang Mumus, sehingga debet air terus naik.

Samarinda, Beritasatu.com – Lebih dari 5.000 warga yang tinggal di sejumlah kelurahan di Kecamatan Samarinda, Utara, Samarinda, Kalimantan Timur , terdampak banjir akibat intensitas hujan lebat di Kota Samarinda dalam tiga hari terakhir. Basuki juga berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh Tanggap Darurat BPPW Kalimantan Timur dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana banjir. Kota Samarinda, Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

Sementara itu Uje warga jalan DI Panjaitan mengaku genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 06.30 WITA dengan ketinggian 60 cm di dalam rumah. Dari pantauan hingga sore tadi, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Dari pantauan hingga Rabu sore, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus. Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat. Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat antara lain Sulawesi, Nusa Tenggara timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

“Serta menormalisasi sungai mati sisi hulu dari Jembatan PM Noor menuju outlet Sungai Talang Sari,” ucapnya. Tidak sampai di situ, dia berharap semua instansi harus kembali duduk bersama membahas OPD yang akan melanjutkan pembangunan konstruksi turap sungai mati. Mengingat dari informasi yang didapat, BWS Kalimantan IV belum berencana mengalokasikan anggaran pembangunan di sana. “Desain awal kan dari pemkot selaku instansi yang membutuhkan lahan dalam dokumen perencanaan pengadaan tanah ,” ucapnya. Banjir di Samarinda sudah terjadi sejak Senin (18/10) imbas hujan lebat di utara Kota Samarinda dengan curah hujan 214,5 mm. Semakin berkurangnya resapan air di utara Samarinda, membuat air menumpuk di Bendungan Benanga hingga tinggi muka air mencapai level merah 102 cm.

Semua berjalan tertib dalam pelaksanaan Natal dan dapat menjadi contoh dalam implementasi protokol… Selama sehari, warga bisa membeli minyak goreng dan kebutuhan pangan lain dengan harga lebih murah dibanding harga… “Kita akan panggil 2 rekannya, untuk dimintai keterangan. Selain itu, kita juga masih mencari bukti-bukti atas kasus hilangnya korban,” tutur Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Roni Wibowo.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, ketiga proyek itu menelan biaya keseluruhan hingga sekitar Rp 208 miliar. Tampak pula sejumlah warga yang mengungsi di daerah agak tinggi dan mereka bergerombol. Rata-rata dari mereka menumpang mengisi baterei ponsel dari listrik di salah satu ruko yang tutup, namun kabel listriknya disalurkan ke teras ruko. “Air terus naik dan hingga Jumat siang belum surut, padahal biasanya jika selesai hujan air juga ikut turun,” kata Uje.

Untuk terowongan butuh Rp 456 miliar, sedangkan kolam retensi dan tanggul sekitar Rp 208 miliar,” ucapnya, (2/12). Sedangkan dalam waktu dekat, revitalisasi Sungai Karang Mumus juga akan dilanjutkan hingga segemen kedua di arah gang Nibung menuju jembatan Ruhui Rahayu jalan S. Parman yang dikerjakan bersama antara BWS Kaltim, Dinas PUPR Kaltim dan Pemkot Samarinda.

Walikota Samarinda, Andi Harun pun mengatakan bahwa pembangunan tiga proyek itu tidak akan sepenuhnya dibiayai oleh APBD Kota Samarinda. Perda Kota Samarinda no.2 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sebenarnya telah mengatur tentang ruang terbuka hijau sebanyak 30 persen. Pengembang perumahan dapat membangun 70 persen, sementara sisanya untuk ruang terbuka hijau. Sejumlah pesawat yang terpaksa delay, karena kru pesawat dan penumpang yang terjebak banjir sehingga terpaksa diangkut menggunakan truk, dan bus untuk menuju ke Bandara APT Pranoto. Warga membutuhkan pasokan air bersih dan obat-obatan, karena mereka sudah bertahan di lokasi banjir yang telah berlangsung sekitar lima hari ini.

Hasil pemantauan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali suhu itu telah melewati ambang batas untuk kejadian fenomena La Nina yaitu -0,61 pada 10 hari pertama bulan ini. Mendingin di bagian tengah dan timur, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dekat wilayah Indonesia, yakni di bagian barat, justru berubah menghangat dan menciptakan pusat tekanan udara rendah di kawasan tersebut. “Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya,” kata Hambali.

Oleh karena itu, BPBD Kota mengingatkan masyarakat yang tinggal di tepi sungia karang Mumus seperti Lempake, Perumahaan Bengkuring dan Griya Mukty harus tetap siaga jika hujan lebat kembali mengguyur kota Samarinda. Kendati demikian BMKG memprakirakan bahwa hingga tanggal 11 Desember 2021, wilayah Samarinda tidak berpotensi diguyur hujan lebat. Pembangunan kolam retensi ini bagi pemkot Samarinda diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan Samarinda Utara, yang dinilai terkena dampak limpasan air dari kawasan kabupaten Kutai Kartanegara. Tim dari BPBD Samarinda dan sejumlah relawan tampak membantu warga yang ingin mengungsi, antara lain di kawasan Bengkuring Raya dan Perumahan Griya Mukti. Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan DI Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.

SAMARINDA – Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengalami banjir sejak kemarin 19 Oktober 2021. Banjir diakibatkan limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Eberadaan rawa dan bukit dalam daerah aliran sungai sangat vital untuk mengurangi banjir. “Ini adalah pekerjaan alam per detik, manusia tidak akan sanggup menggantikan, maka kita jangan mimpi bisa mengatasi banjir jika ruang sungai masih rusak,” ucapnya.

Pengerukan yang tengah dilakukan di sungai mati, Jalan PM Noor, RT 38, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, dinilai belum signifikan mengatasi banjir di Jalan DI Panjaitan. Sejumlah pekerjaan rumah masih menanti demi mempercepat turunnya genangan banjir yang kerap melanda jalan poros utama menuju Bandara APT Pranoto di kala hujan deras melanda. Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita hari ini. Banjir ini akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.

“Untuk Perumahan Bengkuring, tinggi muka air bervariasi, ada yang rumahnya terendam banjir 30 cm, ada juga yang sampai 1,5 meter,” ujar Safaruddin, Ketua RT 41 Perumahan Bengkuring saat dihubungi, Rabu malam. Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dalam dua hari ini masih banjir, akibat limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air. Salah satu pemilik toko di Blahkiuh, I Gede Pande Eka Prayika mengatakan hujan lebat terjadi sekitar pukul 12.00 wita.